Fakultas Teknik Lingkungan, Kolaborasi Edukasi Penanganan Sampah Lewat WCD

SORONG,- Fakultas Teknik lingkungan dan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong (Unamin), tengah mengadakan kegiatan World Cleanup Day (WCD) dengan tema pilah sampah lingkungan bersih, sehatkan bumi cendrawasih, yang berlangsung di gedung Rektorat UMS lantai 3, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (15/9/22).

Aksi cleanup regional Papua Barat yang diadakan ini telah rutin dilaksanakan oleh pihak kampus Universitas Muhammadiyah Sorong sejak tahun 2019 lalu hingga saat ini.

Dimana kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten, dalam bidangnya masing-masing serta menjalin kolaborasi bersama komunitas seperti Komunitas Peduli Papua (Komimpa), komunitas peduli sampah, bank sampah serta beberapa komunitas lainnya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Sorong, Julian Kelly Kambu. Ia mengatakan jika ingin mengubah perilaku orang lain, tentu harus dimulai dari diri sendiri sebab diri sendirilah yang akan menjadi contoh bagi orang lain.

Menurut Kelly masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat Kota Sorong saat ini adalah persolan perilaku, sumberdaya manusia di tanah Papua yang terbaik berada di Kota Sorong. Namun sangat disayangkan masyarakat Kota Sorong belum saja sadar, akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

“Potensi ancaman bencana, jangan menunggu bencana dulu baru kita sadar padahal sudah ada kebijakan buanglah sampah dari jam 18.00 wit hingga 07.00 wit,” imbuh Kelly.

Julian Kelly Kambu yang dikenal sebagai bapak lingkungan ini mengatakan jika ingin mengubah perilaku masyarakat Kota Sorong, agar senantiasa membuang sampah pada tempatnya harus melewati event atau sosialisasi pada tingkat kelurahan hingga distrik. Terkait dampak sampah bagi tubuh manusia yang bisa menyebabkan kanker bahkan penyakit lainnya.

Ia pun mengucapkan terimakasih kepada kampus Universitas Muhammadiyah Sorong, yang telah mencanangkan kolaborasi yang baik antar instansi dan memberikan informasi bahkan edukasi kepada para pemuda agar terus menerus hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Kota Sorong, kecil, unik dan menarik, SDM baik, sikap baik, tapi perilaku dalam mengelola sampah kurang baik,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama dosen teknik lingkungan Anif Farida mengungkapkan. Pihak akademisi telah melakukan Kegiatan WCD tersebut sejak tahun 2019, dimana WCD itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, dan para mahasiswa agar dapat memilah sampah sehingga tidak mudah untuk mencemari lingkungan sekitarnya.

“Ini adalah salah satu bentuk dari aksi nyata kami, walaupun hasilnya belum dirasakan sekarang akan tetapi kedepannya pasti punya manfaat dan mudah-mudahan kegiatan ini tetap berlanjut,” ungkapnya.

Sementara itu ketua panitia WCD, Muhammad Aqif, yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Teknik lingkungan Universitas Muhammadiyah Sorong, juga memberikan himbauan kepada para pemuda agar lebih responsif lagi terhadap penanganan sampah.

Menurutnya jika berbicara persoalan sampah tentu membuat frustasi bagi masyarakat, apalagi jika lingkungan hidup mereka dipenuhi dengan sampah tentu akan mencemari lingkungan, dan orang tua maupun anak akan terpapar berbagai penyakit.

Masih dikatakan Afiq terdapat empat tempat yang hendak dilakukan Aksi WCD tersebut. Gebrakan yang mereka lakukan merupakan bentuk kepedulian mereka agar senantiasa mengedukasi dan mengubah mindset masyarakat Kota Sorong, agar senantiasa menjaga lingkungan, menjaga kesehatan dan keluarga dari paparan penyakit.

Tampaknya permasalahan sampah merupakan biang kerok dari banjir yang sering kali terjadi di Kota Sorong, dan sekitarnya hal tersebut membuat Eko yang juga menjadi pembina komunitas peduli lingkungan memberikan edukasi berupa kata yang berbunyi. “Ko cantik, ko ganteng tapi kalau ko buang sampah, ko badaki”. (Fatrab)

___ __ ___ ___ ___ ___ ___ ___ __ ___ __ __ __ ___

Komentar