SORONG,- Film ‘Taklukkan Mimpi’ yang disutradarai Sukris Giyantoro Sianturi dan diproduksi ekslusif oleh Pangdam XVII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, terbilang sukses memukau ribuan pasang mata para penonton.
Terbukti selama pemutaran perdana dua hari berturut-turut, Kamis hingga Jumat (8-9/9/22) lalu, di bioskop XXI Manokwari dan Sorong, dua bioskop berbeda itu yang dipergunakan full, baik tempat duduk maupun jam tayangnya.
Dimana, film ini menceritakan sebuah cerita terkait perjalanan hidup 5 sekawan tepatnya di bumi cendrawasih, kampung Yomakan, Wasior. 5 sekawan itu mempunyai impian satu sama lainnya yang berbeda.
Mendapatkan peran antagonis dalam film taklukkan mimpi, Sefnat Eliezer Bibireme pemeran Rudi, berhasil membuat ribuan penonton menjadi emosi atas perannya, sehingga ribuan penonton pun ikut hanyut dalam api kemarahan atas peran yang dilakoninya.
Saat dihubungi Sorongnews.com, Sefnat Eliezer Bibireme pemeran Rudi, menceritakan hal terkesan yang dialaminya selama menjalani syuting film taklukkan mimpi.
“Yang paling berkesan di sa pu (saya punya) hati itu saat syuting, sa (saya) dikasih kepercayaan sama masyarakat untuk ambil bagian dalam peran itu, sa (saya) harus mengikuti kepercayaan yang telah diberikan untuk ambil bagian dalam film ini,” kata Sefnat Eliezer Bibireme, saat dihubungi melalui sambung telpon, Senin malam (12/9/22).
Dikatakannya, selama menjalani proses syuting, dirinya mendapat berbagai kendala yang menimpanya bersama keluarga besar industri film taklukkan mimpi lainnya.
“Kendala saat syuting, biasanya bertabrakan dengan jadwal kegiatan dinas, teman-teman yang lainnya juga ada banyak kegiatan, termasuk kendala dalam hal transportasi untuk ke pulau-pulau disekitar Wasior juga,” ungkapnya.
Selain itu dibeberkannya, saat film ini tampil perdana dilayar kaca didua bioskop berbeda, dirinya belum berkesempatan menonton hasil film yang dilakoninya, namun dipaparkannya, setidaknya masyarakat dapat menikmati dan mengetahui hasil industri perfilman buatan anak-anak asli tanah cendrawasih.
“Dan saat film jadi, biarpun sa tra (saya tidak) ikut nonton, tapi setidaknya orang (masyarakat) di Papua bisa tau hasilnya,” terangnya.
Kemudian, saat ini Sefnat Eliezer Bibireme diketahui menjalani ikatan dinas di Batalyon Infanteri 116/Garda Samudera (Yonif 116/GS), berkedudukan di Alue Peunyareng, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
“Untuk saat ini sa (saya) dinas di Yonif 116, Meulaboh, Aceh Barat. Keseharian seperti biasa, mulai lari pagi, ikut kegiatan kompi, belajar dan latihan,” sebutnya.
Pria berusia 26 tahun berpangkat Prajurit Satu (Pratu) itu, menjelaskan bahwa sejak kecil dirinya bercita-cita sebagai seorang abdi negara, dimana dirinya merupakan putra asli Inanwatan, salah satu distrik di kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.
“Sa (saya) memang cita-cita dari kecil pengen jadi tentara, sa (saya) dari kampung, sa (saya) sebenarnya orang sorong juga, dari Inanwatan,” bebernya.
Lanjutnya, abdi negara berpangkat balok merah berjumlah dua itu, menerangkan selama proses syuting yang dilakoninya juga mendapatkan dukungan besar dari keluarga, salah satunya dari ibunda tercintanya.
“Dari keluarga paling mendukung sekali, keluarga juga sekarang penasaran pengen liat, apa lagi sa mama (saya ibu), sa mace (saya ibu) penasaran sekali liat de pu hasil (dengan hasil filmnya),” jelasnya.
Dengan peran antagonis yang dilakoninya, dirinya pun merasa bahagia dan tersenyum manis, sebab dinilainya, dirinya berhasil membuat ribuan pasang mata para penonton hanyut dalam akting yang dilakukanya, walaupun terkena omelan (marah) dari para penonton itu sendiri.
“Sa rasa (saya merasa) bahagia karena sa su hibur (saya sudah menghibur) penonton, biar pun sa kena-kena marah (saya terkena marah) tapi sa su buat (saya sudah membuat) penonton hanyut dalam bioskop. Kan perannya seperti itu, ya kalaupun penonton marah-marah sama sa (saya), berarti sa (saya) sukses, sa (saya) berhasil menjalankan peran itu,” ujarnya.
Sebagai salah satu pemeran dalam film taklukkan mimpi, dirinya berpesan kepada anak asli Papua untuk terus menaklukkan mimpi, terus berkarya, karena anak asli Papua itu hebat.
“Pesan dari sa (saya), untuk sa pu (saya punya) adik-adik di Papua, pu sodara (punya saudara), kalau pu (punya) mimpi jan taro (jangan taruh) di tempat tidur saja, bangun, kita berusaha capai pu (punya) mimpi itu. Buat adik-adik muda, adik-adik muda yang ada disana (di Papua), terus berkarya, torang (kita) anak Papua kita hebat,” pesannya.
Sebagai seorang prajurit, Ia yang kini lebih dikenal dengan sebutan Rudi itu tetap menjalankan rutinitasnya sebagai ujung tombak pertahanan negara.
“Kebetulan sa (saya) juga baru selesai turun piket juga, sa (saya) ditelpon pas sa (saya) ada pegang hp ini, sebelumnya sa (saya) tadi sempat cas hp,” tandasnya dengan nada bahagia.
Hingga saat ini, ribuan penonton yang berkesempatan menyaksikan tayangan film perdana itu pun menjadi terinspirasi atas alur cerita hingga lika-liku yang disajikan oleh industri perfilman tanah cendrawasih, tanah Papua, yang tak kalah hebatnya dengan industri perfilman ditingkat nasional maupun internasional.
Kedepannya, film taklukkan mimpi yang dibintangi langsung Pangdam XVII/Kasuari bersama istri dan kedua anaknya, hingga Bupati Teluk Wondama, akan diproduksi secara massal diseluruh bioskop di tanah air.(Jharu)
Komentar