Ketua DAB Betew Raja Ampat : Jangan Jadikan Mimbar Keagamaan sebagai Ajang Kampanye Politik

“Jangan jadikan Mimbar-mimbar keagamaan untuk kampanye politik. tapi gunakanlah mimbar-mimbar itu untuk mengutarakan kedamaian, perpolitikan yang sehat dan sejuk sehingga pasca pilkada tidak ada saling serang dan saling menjatuhkan sebab akan berimplikasi pada pembangunan Kabupaten Raja Ampat kedepan” terangnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Ia juga menyinggung bagaimana awal berdirinya Kabupaten Raja Ampat. Kabupaten yang menurutnya dibangun dengan cucuran keringat dan air mata. Karna alasan itulah Ia berharap untuk tidak menghancurkan tatanan yang sudah ada.

“Kabupaten Raja Ampat ini awal mula dibangun dengan cucuran keringat dan air mata para pendahulu kita. Tujuannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat Raja Ampat. Maka hari ini, jangan kita menghancurkan tatanan dan pondasi awal yang sudah ditanamkan dan dibangun oleh para pendahulu kita. mari jaga kekeluargaan dan kedamaian di Raja Ampat. Politik itu sementara saja, beberapa saat saja tapi Keluarga itu Abadi.!” Ucapnya tegas didepan tokoh agama Raja Ampat.

Pada akhir kunjungan kerjanya, Ia mengungkapkan, atas nama masyarakat adat Papua Doberay, mendesak Pemerintah Propinsi, KPU, Bawaslu, Kodam 18 Cendrawasih dan Polda Papua Barat untuk serius memperhatikan Pilkada Raja Ampat, agar proses demorkasi yang terjadi bebas dari gangguan dan demokratis.

“Melihat situasi  Pilkada di Kabupaten Raja Ampat yang diindikasi dapat menimbulkan perpecahan dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Maka, dengan ini atas nama masyarakat Adat Papua di Doberay/Papua Barat, Kami mendesak perhatian serius pemerintah Provinsi Papua Barat, KPU Papua Barat, BAWASLU Papua Barat, Kodam 18 Cenderawasih, dan Polda Papua Barat. Kita menginginkan Proses Demokrasi yang sehat dan netralitas kinerja penyelenggara pemilu maupun kinerja aparat keamanan oleh sebab itu kami minta perhatian serius dari stakeholder di Provinsi Papua Barat, khusus untuk Pilkada Raja Ampat agar pasca 09 Desember 2020 tidak ada perpecahan dan gangguan Kamtibmas berkepanjangan di Kabupaten Raja Ampat” harapnya. (541)

Komentar