Rangkul Paslon Afu-Ori dan Kotak Kosong, DAP Doberay Lakukan Ini

Sorong – Beberapa daerah di Papua Barat akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan, salah satunya adalah Kabupaten Raja Ampat.

Dalam rangka mensukseskan pesta demokrasi, Dewan Adat Papua wilayah III Doberay/Papua Barat melakukan kunjungan kerja kewilayah Waisai, Ibu Kota Raja Ampat selama 1 minggu.

Kunjungan kerja yang dilakukan dalam rangka memberikan pandangan serta seruan akan pentingnya pelaksaan demokrasi yang demokratis, aman, serta harus dinikmati sebagai pesta lima tahunan untuk menentukan pemimpin.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Dewan Adat Papua wilayah III Doberay/Papua Barat bertemu Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Kapolres dan Dandim Raja Ampat serta Ketua Klasis GKI Raja Ampat, dan tokoh-tokoh politik dari kubu AFU-ORI dan Kubu Relawan Kotak Kosong.

Pelaksaan pesta demokrasi di banyak daerah sering diwarnai kekerasan fisik, begitupun diwilayah Kabupaten Raja Ampat. Sejumlah kasus sudah terjadi beberapa bulan ini, seperti kasus penganiayaan di Kampung Atkari Misol Selatan, yang menimbulkan aksi balasan dari kubu kotak kosong ke posko AFU-ORI di Kota Waisai.

Dalam paparannya, Ketua Adat Papua wilayah III Doberay mengatakan bahwa pesat demokrasi hanya sementara waktu, maka kedua kubu harus tetap bersaing secara sehat yang mengedepankan kekeluargaan.

“pesta demokrasi ini hanya sementara waktu lalu akan kembali seperti semula. Maka, kekeluargaan diantara pendukung Kotak Kosong dan Pendukung AFU-ORI tetap harus bersaing secara sehat dan mengedepankan kekeluargaan”, terangnya.

Ia juga menambahkan.

“Sebagai anak asli Suku Betew Raja Ampat saya mengajak masyarakat Raja Ampat untuk mengedepankan kekeluargaan jangan karena perbedaan pandangan politik lalu menghancurkan tatanan kekeluargaan. kita harus berpolitik secara dewasa. Pendidikan politik yang masif, terstruktur dan berjenjang harus terus dikampanyekan dan diajarkan kepada masyarakat oleh tokoh-tokoh masyarakat Raja Ampat. Jangan ada politik saling menghujat dan menjatuhkan diantara para pendukung”, terangnya didepan tokoh-tokoh maayarakat adat Raja Ampat. (541)

Komentar