SORONG, PBD – 1 Orang kembali dinyatakan meninggal dunia atas nama Hipbang usia 7 tahun, usai dirawat intensif di RSUD JP Wanane Kabupaten Sorong, Sabtu sore (1/6/24).
Ketua DPD KKSS Kota Sorong, Samsudin Johan kepada sorongnews.com via telepon seluler, Sabtu malam kembali menyampaikan dukanya dengan turut berbela sungkawa atas musibah luar biasa tersebut.
Ia pun mengaku kecewa karena sejak hari pertama kejadian hingga hari keempat kejadian belum ada satupun perwakilan pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dan Pertamina yang datang melayat keluarga korban yang berduka.
“Sejak hari pertama kejadian hingga hari ini, Sabtu (1/6/24) sudah 7 korban nyawa meninggal dunia. Sangat disayangkan belum ada satupun dari Pemerintah Kota dan Provinsi yang datang melayat, padahal kejadian atau musibah ini kejadian luar biasa yang merenggut banyak nyawa. Saya sebagai ketua BPD KKSS yang punya warga sangat menyayangkan ini. Sesibuk apapun, demi kemanusiaan coba datanglah menjenguk sekaligus mengevaluasi hal-hal yang berhubungan dengan bahan bakar gas ini, jangan tutup mata seakan-akan hal ini biasa saja,” tegas Samsudin Johan yang juga sebagai anggota DPRD Kota Sorong ini.
Politisi Partai Gerindra ini juga meminta pihak Kepolisian untuk segera menuntaskan investigasi karena telah membawa barang bukti berupa tabung gas LPG ukuran 5 kilogram agar dapat dievaluasi oleh pemerintah dan Pertamina.
“Intinya kebakaran ini disebabkan oleh ledakan gas, mau dari tabungnya kah, selangnya kah atau regulatornya kah, itu penyebabnya dari gas. Mereka ini masyarakat awam yang mengikuti program pemerintah, mendukung pemerintah untuk beralih menggunakan gas, meski gas harga menggila mereka tetap pakai. Sayangnya tidak dibarengi dengan pemahaman penggunaan dan antisipasi jika terjadi kebocoran,” terang Samsudin Johan.
Saat ini, Ia menambahkan bahwa 1 korban atas nama Farhan usia 8 tahun telah pulang untuk rawat jalan di rumah. Sedangkan Abdul Majid usia 53 tahun masih dirawat intensif di RSUD JP Wanane.
Pilar-pilar KKSS juga sudah mulai bergerak sejak hari pertama untuk membantu keluarga korban.
Adapun 7 korban meninggal dunia yaitu korban pertama Rafan 3 tahun meninggal dihari pertama ledakan gas di kediaman mereka di Rufei Kota Sorong, Rabu malam (29/5/24). Setelah Rafan menyusul Hajah Rohani berusia 56 tahun, merupakan nenek Rafan, kemudian disusul Nurhayati 50 tahun besan dari Rohani dan Disusul Wahidah 30 tahun anak Rohani, Jaelani 4 tahun dan Aulia 5 tahun, disusul Hipbang 7 tahun. (Oke)
Komentar