SMP Negeri 9 Kota Sorong Menjadi Sekolah Project Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH)

SORONG,- Pemerintah Kota Sorong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan turut andil dan mendukung program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) yang dirancang khusus oleh United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) guna memperoleh pengetahuan komprehensif tentang berbagai topik penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (13/10/21).

Saat ditemui awak media, Pjs Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Yapi Haurisa mengatakan atas nama pemerintah terlebih khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak UNICEF terhadap bentuk kepeduliannya terhadap dunia pendidikan anak.

“Kami memberikan dukungan terhadap program PKH ini yang mampu menunjang sistem pendidikan dengan baik,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ia berharap dengan adanya program ini bukan hanya dua sekolah yang menjadi sasaran akan tetapi ada beberapa sekolah lainnya yang menjadi sasaran program ini sehingga program PKH dapat merata di seluruh sekolah menengah pertama yang ada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong. Dinas Pendidikan Kota Sorong pun menurutnya, akan berupaya mengadopsi PKH untuk dijadikan sebuah mata pelajaran tambahan di sekolah menengah pertama (SMP).

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 9 Kota Sorong, M. Sabring mengatakan mendukung program PKH UNICEF 100% karena telah terbukti dapat membawa perubahan perilaku yang baik bagi anak didiknya.

“Progres perubahan perilaku anak sangat baik sekali, oleh akrena itu, Saya mengharapkan bahwa program ini bukan hanya peruntukan terhadap peserta didik kelas 8 saja, alangkah baiknya dimulai dari bangku kelas 7,8, hingga 9. Kurang lebih tiga tahun berada dimasa putih biru tentunya mendapatkan ilmu sehingga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam tataran remaja,” harap Sabring

Lebih lanjut, untuk tenaga pendidik yang mengikuti program ini hanya terdiri dari lima orang saja, dikarenakan keterlibatan mereka dalam mata pelajaran yang terkait serta tenaga pendidik tersebut mengajar di kelas 8.

Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Papua dan Papua Barat, Aminuddin Mohammad Ramdan memaparkan UNICEF tidak bergerak sendiri, akan tetapi turut andil dalam upaya mendukung pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan kebudayaan. Apalagi pasca pandemi Covid-19 dan tatap muka terbatas seperti saat ini perlu adanya pendekatan soft skill bagi Remaja khususnya dalam hal perundungan baik secara langsung maupun melalui media sosial.

“Pada Dasarnya Progam PKH UNICEF ini mandatnya untuk pemenuhan hak anak. Adapun yang kami lakukan target akhir yakni pemenuhan hak anak di Indonesia dan unsur terkecil kota Sorong mendapatkan manfaat yang lebih besar,” tegasnya.

Dengan ilmu dan modulasi serta pelatihan kepada tenaga pendidik dapat memberikan materi kepada peserta didik mampu membangun soft skill mereka lebih berkembang sehingga menghasilkan individu yang berani berbicara, mengemukakan pendapat serta dapat menolak dengan bijak pengaruh buruk dari orang lain.

Ia berharap peserta didik tentunya menjadi individu yang bermanfaat kepada lingkungan serta menjadi suri tauladan bagi lingkungan sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut UNICEF Perwakilan Papua dan Papua Barat menyerahkan puluhan buku modulasi Pendidikan Keterampilan Hidup bagi SMPN 9. (Jharu/Oke)

Komentar