Provinsi Papua Barat Daya Selangkah Lagi Menjadi DOB, Tangan Dingin LJ Tak Lagi Diragukan

SORONG, – Cibiran sejumlah orang terkait kehadiran Provinsi Papua Barat Daya yang telah diperjuangkan sejak tahun 2006 perlahan mulai dibungkam dengan kerja nyata, Ketua Tim pemekaran Provinsi Papua Barat Daya yang juga menjabat sebagai Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau.

Ditemani Ketua DPRD Kota Sorong, Petronela Kambuaya dan sejumlah anggota DPRD Kota Sorong, tangan dingin Lambert tak lagi diragukan dalam pecaturan politik tanah air khususnya di wilayah Papua Barat. Bagaimana tidak, lobby-lobby yang dilakukan olehnya ke DPR RI bahkan Presiden Joko Widodo membuahkan hasil, hingga ditetapkannya RUU Pemekaran Provinsi PBD sebagai DOB sebagai RUU inisiatif DPR RI pada Kamis (7/7/22).

Sejumlah pihak pun mengucapkan selamat atas keberhasilan tangan dingin seorang Lambert Jitmau dan tim pemekaran PBD. Salah satunya dari anggota DPRD Kota Sorong, Syafrudin Sabonama yang menulis dengan terbuka di halaman media sosial miliknya.

“Orang Maybrat itu memang petarung, dan takdir mereka memang Penakluk.
Berjuang adalah harga diri, maka mereka rela korbankan apapun dalam perjuangan.

Karena kemenangan adalah harga diri.

Putra Maybrat yang jadi Walikota Sorong,
Drs. Lamberthus Jitmau, MM, menantang badai dan gelombang.
Sebagai Ketua Tim Pemekaran, beliau sudah terlibat sejak beliau masih jadi Kepala BPKAD, beliau yang bantu proses ini sejak 19 tahun lalu.

Beliau dibantu salah satunya adalah Putra Asal Pulau Jawa, Mas Hardjito, Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Tambrauw.

Tuhan sayang, tidak lama lagi,” tulis Sabonama.

Sementara itu, Lambert Jitmau yang dijumpai Jumat (8/7/22) mengaku bahwa semua adalah kehendak Tuhan.

“Saya diutus oleh Tuhan untuk melihat persoalan di tanah Papua, generasi Sorong Raya akan teggelam dalam kesempatan, inilah warisan kita buat generasi mendatang. Teman-teman kepala daerah mari bersatu, jangan berpikir apa yang Kita dapat tapi mari berpikir apa yang Kita berikan untuk daerah kita,” jelas Lambert.

Ia pun menambahkan bahwa cibiran orang yang tidak percaya akan kehadiran Papua Barat Daya, akhirnya terbukti.

“Tuhan maha penolong, paling lama 2 minggu kedepan, kesulitan sudah bisa dilewati. Ini bukan Saya yang ngomong, tapi pemimpin negara ini. Saya menggaris bawahi melalui sidang paripurna di gedung DPR RI semua bisa melihat, Papua, Nusantara semua bisa melihat apa yang terjadi. Saya lakukan bukan buat Saya teteapi adik-adikku, Saya pejabat pertimbangkan ade ade nanti jadi apa, Saya akan tinggalkan kenangan indah,” imbuh Lambert. (Oke)

 

__ ___ __ ___ __ ___ ___

Komentar