Pemprov PBD Ajak Pemda Kota/Kabupaten Tuntaskan Stunting

SORONG, PBD- Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melakukan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi terhadap Kabupaten Kota tahun 2022.

Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, dalam sambutannya melalui Kepala Badan Pelaksanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Rahman, mengharapkan semua OPD bisa bekerjasama agar target penurunan stunting secara nasional dapat tercapai.

“Program penurunan stunting telah dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah Nasional 2015-2019 yang dilanjutkan dalam RPJMN 2020-2024,” ucap Rahman saat baca sambutan Pj Gubernur.

Kata Rahman, pada tahun 2024 target prevalensi stunting harus mencapai sebesar 14%, guna dukung upaya penurunan stunting sesuai Perpres nomor 27 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Dijelaskannya, untuk 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tentunya memiliki peran yang sangat strategis dalam penurunan stunting di daerah baik tingkat provinsi maupun tingkat kota.

“Kondisi stunting di Provinsi Papua Barat Daya sesuai data Survey Status Gizi (SSG) Indonesia tahun 2022, preferensi stunting sebesar 30,8%, ini merupakan kerja keras kita semua agar menurunkan angka tersebut ke 14%,” ungkapnya.

Bebernya, sebenarnya 30,8% sudah mulai menurun sebesar 1,33% dari semula 32,2% di tahun 2021, itu artinya angka penurunan di tahun 2021 ke 2022 turun sebesar 2%.

Preferensi stunting terendah terdapat di kabupaten Sorong yaitu sebesar 23,8% dan preferensi tertinggi terdapat di kabupaten Tambrauw sebesar 39,10%.

Sebagai provinsi termuda di Indonesia tentunya Papua Barat Daya juga berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting, khususnya dalam mengkoordinir pelaksanaan aksi konvergensi di kabupaten kota.

“Provinsi ini masih muda diusia 5 bulan dan pasti tidak mudah untuk bisa bekerja secara mandiri, nah untuk itu diperlukan adanya kerja-kerja bersama berkolaborasi dan kerja secara keroyokan,” terangnya.

Sehingga Ia harap, ini bukan saja kerja pemerintah kabupaten kota tetapi semua diharapkan dapat berkerja secara bersama-sama sesuai motto pbd kitorang kuat karena kitorang satu.

“Kinerja pemda kabupaten kota dapat diukur dan juga dapat dievaluasi serta diapresiasi, maka penilaian ini juga memiliki nilai strategis dalam menunjukkan kreativitas sebab kalau ada kompetisi pasti ada kreatifitas serta inovatif,” sambungnya.

Disamping itu, kajian ini dapat dijadikan motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah masing-masing.

“Jangan berkecil hati jika seandainya dalam penilaian ini nantinya daerah kita tertinggal, itu bukan tanggungjawab Pemda masing-masing tetapi menjadi PR kita bersama,” tandasnya.

Tambahnya, penilaian ini juga berfungsi untuk bagaimana menumbuhkan semangat inovatif dan juga semangat kreativitas karena apa yang dilakukan terhadap 8 konvergensi semuanya sama bedanya adalah cara kita. (Mewa)

Komentar