SORONG, PBD- Insiden pengerusakan asrama mahasiswa raja ampat di kota sorong pada hari Jumat (17/11/23) menuai berbagai tanggapan dari sejumlah mahasiswa raja ampat yang berada di beberapa kota studi di seluruh Indonesia.
Salah satunya Ketua Asrama Mahasiswa Raja Ampat, Hesri Kapitarau di Kota Jayapura Papua, saat menghubungi media ini melalui via telepon, Rabu malam (22/11/23).
“Sangat disayangkan sekali inikan aset pemerintah yang seharusnya dirawat dan dijaga, Saya perhatikan pasca pengerusakan asrama Raja Ampat di jalan Malibela Kilometer 11.5, tidak ada tanggapan serius dari Pemerintah Kabupaten Raja Ampat sendiri,” ungkap Hesri Kapitarau.
Lanjutnya, padahal jelas-jelas asrama peruntukannya sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu dan sebagai rumah bersama untuk membangun kesadaran akan pentingnya solidaritas sesama mahasiswa Raja Ampat.
Pengerusakan tempat tinggal mahasiswa berimbas dari kejadian yang terjadi di (KM 10) Kota Sorong pada Kamis malam (16/11/23), dimana pelaku dalam kejadian tersebut berasal dari suku Kaimana yang tinggal di asrama mahasiswa Raja Ampat.
Jelasnya, belakangan diketahui bahwa nama, suku serta alamat pelaku yang termuat dalam informasi yang tersebar luas di media social facebook dan whatsapp tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
“Kami menduga akibat dari kesalahan dalam informasi tersebutlah yang kemudian memicu sekelompok orang melakukan pengerusakan di asrama mahasiswa Raja Ampat di Sorong,” bebernya.
Hesri ketika disinggung mengenai nasib mahasiswa di asrama Raja Ampat di Kota Sorong pasca pengerusakan hanya bisa berharap pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat dapat segera menyikapi hal tersebut dengan serius.
Harapan kami, kejadian pengrusakan yang terjadi di asrama Raja Ampat di Kota Sorong segera disikapi dengan serius oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, agar secepatnya asrama tersebut dapat ditempati kembali oleh mahasiswa. (Mewa)
Komentar