SORONG, – Nasib malang menimpa Pace Amos, pria berusia sekitar 60 tahun yang berprofesi sebagai nelayan, ditemukan tak lagi bernyawa di dalam sumur di kompleks lorong 1 belakang GOR Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (13/6/21).
Ketua RT 01 RW 05, Elli Kaiway menuturkan kejadian bermula saat adik lelakinya hendak ke sumur sekitar jam 8 pagi dan terkejut melihat ada orang di dalam sumur dalam keadaan sudah kaku.
Elli menambahkan bahwa Pace Amos terkenal baik dan pria pekerja keras.
“Saya dari kecil biasa dengan dorang. Pace biasa habis jual ikan di pasar sering lewat jalan sini untuk pulang kerumahnya di belakang Marcopolo,” terang Elli.
Elli menduga bahwa Pace Amos kemungkinan jatuh saat malam ketika hujan turun dengan deras dan tidak ada satu orang pun warganya yang mengetahui keberadaan Pace Amos.
“Saat ditemukan sudah kaku, jadi kemungkinan Pace jatuh malam pas hujan deras,” imbuhnya.
Sementara itu, petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Orang (Basarnas), Thamrin menuturkan bahwa setelah mendapatkan laporan dari pihak Kepolisian, kemudian SAR menurunkan 6 orang personil untuk melakukan evakuasi.
Adapun kendala saat mengevakuasi Pace Amos menurut Thamrin adalah diameter dan kedalam sumur serta jenazah yang sulit diangkat.
“Diamater sumur sekitar 1 meter dan kedalaman sumur mencapai 7 meter dengan kondisi korban terjepit yaitu kaki diatas dan kepala menyamping membuat petugas cukup kesulitan mengevakuasi,” terang Thamrin.
Pantauan Sorongnews.com evakuasi memang cukup sulit, diameter sumur yang sempit mengharuskan petugas SAR berbadan kecil yang bisa masuk ke dalam sumur untuk mengangkut jenazah yang sudah membeku berbalut kaos berwarna merah.
Kerja sama personil Polisi dan SAR berhasil mengangkut Pace Amos dari dalam sumur ke dalam kantong jenazah dan dibawa ke RSUD Sele Be Solu untuk dilakukan visum.
Kejadian ini menarik warga sekitar dengan berkerumun menyaksikan proses evakuasi dan tidak sedikit yang mengabadikan dengan kamera handphone masing-masing. (Oke)
Komentar