Merenggut 4 Nyawa, LMA 7 Suku Bintuni Hingga Tokoh Agama Kecam Kekejian OPM!

MANOKWARI,- Lembaga Masyarakat Adat (LMA) 7 suku di wilayah Bintuni, suku nusantara, hingga tokoh agama di wilayah itu mengecam perbuatan sadisme dan kekejian yang merenggut nyawa sebanyak empat korban meninggal dunia (MD) yang dilakukan oleh sekelompok yang mengklaim dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tepatnya di kampung Majnik, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9) lalu.

Hal ini ditanggapi dengan serius oleh Ketua LMA 7 Suku Bintuni, Marthen Wersim, kepada Sorongnews.com, Senin (3/10/22).

Dikatakannya bahwa, dirinya menyatakan sikap secara tegas dan mengutuk aksi tak manusiawi yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.

“Peristiwa penyerangan di Moskona Utara adalah tindakan yang tidak berprikemanusiaan. Untuk itu, Kami mendukung langkah kepolisian untuk menindak secara tegas terhadap para pelaku,” ungkapnya, Senin (3/10/22).

Lebih lanjut, dirinya mengajak kepada seluruh warga Bintuni untuk tidak terprovokasi terhadap isu apapun terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menjerumuskan masyarakat kearah tindak pidana.

Sementara itu, Hal senada pun dikatakan oleh Tokoh Agama Kabupaten Teluk Bintuni, Bahmudin Fimbay, kepada media ini.

Disampaikannya bahwa, dirinya mengecam dan mengutuk terhadap perbuatan sadisme dan kekejian tersebut. Menurutnya, tidak ada agama manapun yang mengajarkan kekerasan terhadap orang lain.

Sebagai salah satu tokoh agama di Kabupaten Teluk Bintuni, dirinya menyatakan dukungan penuh terhadap aparat kepolisian dalam rangka menindaklanjuti dengan tegas kepada para pelaku agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

Selain itu, Perwakilan Suku Nusantara di Bintuni, Amin Koli meminta seluruh suku di Kabupaten Teluk Bintuni untuk tetap tenang dan mempercayakan kasus ini untuk dapat ditangani dengan tuntas oleh pihak berwajib.

“Berikan kewenangan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” terangnya.

Selanjutnya, sebagai Perwakilan Suku Nusantara di Bintuni, dirinya mengajak kepada seluruh suku di Bintuni untuk menerapkan rasa kasih terhadap seluruh orang yang ada di Tanah Papua dan menjadi Papua Barat sebagai zona damai.

“Kita semua di daerah ini adalah ciptaan Tuhan. Mari kita bersatu membangun daerah ini dengan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, agar proses pembangunan bisa berjalan dengan lancar,” tutupnya. (Rolly/Jharu)

___ __ ___ ___ ___ ___ ___ ___ __ ___ __ __ __ ___

Komentar