Selanjutnya Ia juga menambahkan mengenai dampak dari pembullyan seperti itu, akan ada kelompok masyarakat yang terekslusi.
“Apa dampaknya bagi masyarakat jika hal itu terjadi? Akan ada kelompok kelompok di masyarakat yang akan Terekslusi perdebatan dari wacana publik dari diskusi publik yang muncul di media kita, persoalan kekerasan terhadap jurnalis baik laki-laki maupun perempuan itu tidak hanya berdampak langsung pada kebebasan pers tetapi juga berdampak tidak langsung dari kelompok-kelompok yang mungkin tereksklusi dari perdebatan diskusi publik, karena mungkin saja ketika jurnalis itu turun ke lapangan kemudian meliput demonstrasi atau meliput suatu kelompok tertentu yang mungkin tereksklusi dan ternyata dia mendapatkan bullying di pemberitaan, padahal ada kelompok-kelompok yang sebenarnya butuh sekali liputan pers, kemudian tidak muncul di media”, ujarnya.
Dalam paparannya juga, Gilang Parahita menyebutkan dampak lain yang akan ditimbulkan adanya bullying dilapangan atas pemberitaan mereka.
“Dampak lainnya selain membungkam dan tereksklusi adalah melanggengkan. Melanggengkan apa?, nilai-nilai hegemonic di masyarakat misalnya soal jam peliputan jam malam biasanya laki-laki bisa sampai jam 10 malam sedangkan perempuan magrib sudah harus di rumah, ini menurut saya nilai yang sangat Hegemonic. Kekerasan yang terjadi terhadap jurnalis perempuan akan berdampak kompleks, kekerasan online ataupun offline terhadap jurnalis berdampak pada menurunnya liputan atau isu atau kasus, serta akan mengurangi nilai demokrasi suatu negara itu, jadi kebebasan pers, perlindungan terhadap jurnalis, itu tidak hanya persoalan di antara temen-temen jurnalis, hanya di antara para sarjana komunikasi atau peminat kajian jurnalis melainkan juga sebetulnya ini mengidentifikasikan adanya dekonsolidasi demokrasi, jadi kebebasan pers adalah salah satu indikator dari demokrasi ketika kebebasan pers itu dilukai maka demokrasi yang dibangun setelah reformasi akan melemah”, terangnya.
Melihat realitas yang terjadi akhir-akhir ini Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian seperti itu sudah mengarah pada otoritarian pemerintah.
“yang kita alami saat ini sebetulnya ada kecenderungan untuk mengarah pada otoritarian pemerintah, jika dibiarkan berlama-lama seperti ini akan berdampak buruk. Maka oleh karena itu saya mengajak teman-teman untuk memberikan perhatian kepada upaya-upaya perlindungan yang sudah ada”, harapnya. (Angga)
Komentar