RAJA AMPAT, PBD – Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya mengikrarkan NKRI harga mati dan akan selalui tetap dihati untuk diwariskan bagi generasi Papua. Hal tersebut diungkap Ketua Fopera, Yanto Ijie, saat mengikuti kunjungan di Pulau Fani, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Senin (21/8/23).
“Pulau Fani merupakan pulau terluar di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya. Kami FOPERA menyatakan NKRI Harga Mati. Komitmen ini saya Yanto Ijie ST, Selaku Ketua Umum FOPERA telah ditulis dan Tandatangan bersama Rombongan Forkopimda Provinsi Papua Barat Daya yang dipimpin Langsung Oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr. Drs. Muhamad Musa’d M.Si,” ujar Yanto.
Ia menambahkan bahwa NKRI adalah rumah besar bersama dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote adalah Indonesia.
Rombongan Fopera yang berjumlah 16 orang ikut serta dalam Rombongan Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya mengunjungi Pulau Fani yang perbatasan dengan Negara Palau.
“Kami mengajak semua masyarakat mendukung Pemerintah dan Mendukung PJ. Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Drs. muhamad Musa’ad. M.SI. Marilah Kita membangun Indonesia mulai Dari Tanah Papua terlebih Khusus di Papua Barat Daya menjadi Role model provinsi Pencontohan di Tanah Papua. Kehadiran kami di sini bertepatan dalam suasana bulan kemerdekaan membuktikan bahwa Pulau Fani adan Pulau Istimewa di Papua Barat Daya pulau strategis di NKRI dan masyakarat di Distrik Ayau dan Distrik Ayau Kepulauan Kabupaten Raja Ampat tidak sendiri menjaga mempertahankan Pulau ini namun kami semua bertanggung Jawab Menjaga NKRI termasuk Pulau Fani. Kitorang Kuat karena Torang Satu,” tegas Yanto. (oke)









Komentar