oleh

38 Personil Gabungan Satlantas dan Satnarkoba Jalani Tes Urine, Begini Hasilnya

SORONG,- Sebanyak 38 Personil Polres Sorong Kota yang terdiri dari 26 anggota Satlantas dan 12 anggota Satnarkoba menjalani Tes Urine,Senin (24/10/22).

Kasat Lantas Polres Sorong Kota, Iptu Ryo, saat ditemui usai menjalani pemeriksaan mengatakan, kegiatan ini untuk memastikan bahwa kondisi anggota mereka dalam kondisi sehat dan bersih dalam menyikapi situasi saat ini melalui media masa menyangkut masalah narkoba.

“Kami berinisiatif dengan anggota melaksanakan kegiatan pemeriksaan urine secara tiba-tiba, kemudian pada kesempatan ini kami di backup dari Seksi Kedokteran Polres Sorong Kota diawasi oleh Ditpam Polres Sorong Kota dan ini tentunya sebagai langkah awal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Ryo.

Pemeriksaan ini akan terus dilaksanakan secara rutin, akan dijadwalkan satu bulan atau mungkin dua tiga minggu ke depan. Pemeriksaan hari ini seluruh anggota baik dari satlantas juga satnarkoba dinyatakan bersih dan tidak ada yang terindikasi narkoba.

Ia menghimbau kepada seluruh aparat kepolisian baik didalam lingkup Polres Sorong Kota ataupun diluar, agar menghindari hal-hal negatif tidak hanya narkoba, namun menyangkut minuman keras, obat-obatan terlarang juga sebab perbuatan-perbuatan inilah yang akan menjerumuskan pada kehancuran.

Iptu dr. Juffandi selaku Paurkes Klinik Polres Sorong Kota, ditempat yang sama usai melakukan pemeriksaan pada 38 personil menjelaskan bahwasanya pemeriksaan kali ini berupa skrining yakni dengan menggunakan stik.

“Untuk pemeriksaan terhadap para personil ini hasilnya semua garis dua yang artinya negatif nah jadi untuk positif atau reaktif itu garis yang muncul itu hanya 1 terbalik dengan pemeriksaan kehamilan yang positif apabila garisnya 2, tadi ada juga pemeriksaan ulang mungkin karena samar,” terang Iptu dr. juffandi.

Pemeriksaan stik memiliki banyak faktor yang mempengaruhi baik dari cara pengambilan urine, tanggal kadarluasan stik narkoba yang membuat tidak bisa untuk memastikan.

“Makanya tadi kami sampaikan kepada para kasat untuk hasil pemeriksaan apabila dilihat ada garis satu atau reaktif mungkin dilakukan pendalaman terlebih dahulu. Sebab kita tidak bisa memastikan kalau pemeriksaan ini pasti positif atau reaktif karena ada pemeriksaan lebih lanjutan, yaitu tes konfirmasi. Dari situ akan ditemukan kepastiannya, jadi untuk pemeriksaan itu banyak metode bisa tiga jadi satu atau enam jadi satu,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, pada prinsipnya saat urien digabungkan menjadi satu dan hasilnya positif maka akan dipisahkan, contohnya ada tiga urien anggota yang diperiksa dalam satu wadah dan ternyata ada yang reaktif baru disitu dipisahkan satu-satu.

“Setelah adanya pemeriksaan tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu tes konfirmasi kalau sudah tes itu maka pemeriksaannya satu-satu dan bukan lagi pemeriksaan urine namun lewat sampel rambut,” pungkasnya.

Tambahnya, Anggota Polri tentunya bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat dengan tetap menjaga kesehatan tubuh karena kalau sudah memakai narkoba pasti banyak dampak-dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh sendiri.

“Jadi kalau saya sarankan kepada anggota seluruhnya mari kita hindari dan menjauhkan narkoba dari diri-diri kita agar bisa memberikan contoh sekaligus menerapkan itu kepada masyarakat,” tutupnya. (Mewa)

Komentar