Raker Kepala Daerah se-Papua Barat Daya Bergulir, Satukan Visi, Fokus Kesejahteraan Rakyat

SORONG, PBD – Rapat Kerja Kepala Daerah se-Provinsi Papua Barat Daya resmi digelar bertempat disalah satu hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (16/6/25).

Pelaksanaan Raker Kepala Daerah se-Provinsi Papua Barat Daya itu dibuka secara simbolis dengan penabuhan tifa secara bersama-sama oleh Gubernur PBD Elisa Kambu, Ketua BP3OKP Papua Barat Daya Otto Ihalauw, Wakil Ketua I DPR PBD Anneke Lieke Makatuuk, para Wali Kota dan Bupati se-Papua Barat Daya serta pihak terkait lainnya.

Gubernur PBD Elisa Kambu menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran seluruh pihak, Ia menekankan bahwa Raker ini merupakan momen strategis untuk menyatukan visi dan misi, menyelaraskan langkah, serta memperkuat sinergi antarpemerintah daerah demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan publik optimal, dan pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai provinsi baru yang dimekarkan, Papua Barat Daya menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Diperlukan kerjasama yang erat dan kesepahaman yang kuat agar pembangunan dapat berjalan efektif, terarah, dan berpihak pada kepentingan masyarakat,” ujar Gubernur PBD Elisa Kambu.

Lebih lanjut, dirinya menggarisbawahi lima poin penting yang menjadi fokus pembahasan dalam Raker ini diantaranya, penguatan kapasitas Pemerintah Daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik, pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pelestarian budaya dan lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah daerah perlu meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program pembangunan berbasis data dan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik harus menempatkan masyarakat sebagai pusat dari setiap kebijakan. Reformasi birokrasi dan digitalisasi pelayanan menjadi kunci utama,” paparnya.

“Akses terhadap infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih, pendidikan, dan layanan kesehatan harus merata, terutama di daerah terpencil. Pembangunan daerah harus mempertimbangkan kearifan lokal serta menjaga kelestarian lingkungan sebagai warisan untuk generasi mendatang,” lanjutnya.

Ia menjelaskan bahwa, fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat adat harus terus menjadi prioritas.

Gubernur turut mengajak seluruh pihak untuk mengesampingkan kepentingan pribadi atau institusional sementara waktu demi fokus mendiskusikan kebutuhan riil masyarakat.

“Mari kita sediakan waktu satu dua hari ini untuk fokus bersama-sama mendiskusikan kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Hal-hal mendesak yang perlu segera diselesaikan demi kepentingan masyarakat,” terangnya.

Dirinya mengingatkan bahwa pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 dimulai dari asupan gizi ibu hamil hingga pembangunan ekonomi yang kuat.

“Sehat tidak turun dari langit. Sehat harus dikerjakan. Kalau dia sehat, dia pasti cerdas dan kalau cerdas, dia akan produktif. Ini harus dengan usaha. Maka konektivitas wilayah dan infrastruktur tidak bisa kita abaikan,” imbuhnya.

Gubernur mengajak seluruh kepala daerah untuk menjadikan forum Raker ini sebagai sarana diskusi yang terbuka, jujur, dan produktif.

“Tentu kami harapkan hasil dari Raker ini mampu menjadi tonggak awal menuju Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera,” tandasnya. (Jharu)

Komentar