Pesepak Bola Ricky Kambuaya, Lepas Lajang Masuk Pinang Adat

SORONG,- Beginilah salah satu tradisi orang Maybrat dalam prosesi peminangan yang dilakukan oleh salah satu pemain Nasional, Riky Kambuaya kepada perempuan pujaan hatinya, Sendi Wafom.

Hendak melepas masa lajangnya, Ricky bersama keluarga besarnya membawa kain adat serta uang untuk meminang sang perempuan yang bakal menjadi istrinya kelak.

Kambuaya merupakan salah satu Marga yang dikenal memiliki bobot atau dengan kata lain merupakan keturunan dari keluarga Bangsawan sehingga peminangan ini menggunakan 47 kain yang ditaksirkan bernilai ratusan juta rupiah tapi juga uang peminangan sebesar 100 juta yang ditaruh diatas satu buah piring adat.

Dalam prosesi peminangan ini menggunakan beberapa jenis kain yakni kain kepala, bokek, wansafe, toba dan serim, masing-masing memiliki harga yang berbeda sesuai nilai sejarah salah satunya serim yang merupkan kain nomor satu dengan harganya paling tinggi 500 juta dan paling rendah 300 juta.

Toko Adat Distrik Ayamaru Timur, Isak Nauw, saat ditemui usai melakukan pembayaran adat mengatakan bahwa kain menunjukan harga diri orang Maybrat dan bagi mereka uang bukanlah ukuran untuk menjadikan suatu ikatan itu sah secara adat.

“Kain ini adalah salah satu alat yang Sah menurut orang Maybrat ketika ada melakukan pembayar, ada tiga tahapan yang nantinya akan Riky lewati yaitu hari ini merupakan tahap pertama, tahap kedua pembayaran maskawin, tahap ketiga pembayaran harta anak setelah nanti mereka menikah dan memperoleh anak,” ungkap Nauw.

Iring-iringan keluarga Ricky Kambuaya saat hendak masuk meminang Sendi/mewa

Proses peminangan ini dinamakan juga dengan pernikahan adat yang mana sudah sah di adat namun tetap akan dilanjutkan sampai pada tahap pernikahan kudus gereja dan dimata hukum.

Peminangan ini berlangsung dengan penuh kemeriahan dimana mulai dari persiapan di rumah Riky kemudian diantar ke calon mempelai dan disambut dengan meriah melalui tari-tarian dari suku asli Maybrat.

Riky menambahkan bahwa dirinya membutuhkan sosok setelah ibunya yang harus selalu ada untuk mensupport dirinya dan setelah melakukan proses peminangan ini dirinya akan tetap melanjutkan karir di dunia olahraga.

Adapun boneka yang di gendong sambil mengenakan topi sarjana dan susu botol melambangkan kasih seorang ibu yang telah menjaga dan merawat seorang Riky Kambuaya hingga dewasa dan berhasil yang sebentar lagi akan terlepas dari asuhan orang tua dan akan hidup membangun rumah tangganya sendiri.

Prosesi lamaran tersebut diikuti dengan lancar dan sukses. Diharapkan tahapan selanjutnya dapat segera dilaksanakan dengan khidmat sebelum menempuh kehidupan yang baru. (Mewa)

Komentar