SORONG, PBD – Sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja sekaligus kewaspadaan menghadapi resiko, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengadakan pelatihan penanggulangan keadaan darurat di SPBU COCO 81.98401 yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong Pusat (Sorpus), Papua Barat, Selasa (16/5/23).
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun melalui siaran persnya mengatakan kegiatan simulasi OKD tersebut untuk meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) di Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
“Latihan simulasi OKD kali ini dilaksanakan untuk meningkatkan aspek HSSE dan juga guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung di SPBU yang dimiliki untuk menunjang penanggulangan keadaan darurat, dan menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando antar unit dan instansi sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Penanggulangan Keadaan Darurat yang berlaku di SPBU Sorong,” ungkapnya.
Dalam melaksanakan simulasi OKD, berbagai skenario dijalankan dengan melihat situasi-situasi nyata yang mungkin terjadi. Skenario yang dijalankan kali ini yaitu terjadinya sambaran api/flash fire pada salah satu mobil yang hendak melakukan pengisian bahan bakar di SPBU COCO 81.98401 Kota Sorong.
Kejadian terbakarnya salah satu mobil yang hendak melakukan pengisian di SPBU terjadi pada pukul 10.00 WIT, dengan mengikuti prosedur HSSE maka api berhasil dipadamkan 45 menit dan keadaan menjadi terkendali kembali dalam waktu 60 menit.
“Pada skenario yang berjalan para simulator yang bergerak sangat tanggap dalam mengatasi bahaya seperti memadamkan dan memindahkan mobil yang terbakar menggunakan alat yang disediakan, kemudian menyelamatkan 1 orang korban operator SPBU yang alami shock saat memadamkan api dan skenario penanganan pasca kejadian, meliputi penanganan terhadap korban sampai dengan pengondisian korban dalam perawatan dan penanganan terhadap media (media handling). Diharapkan melalui latihan ini, masing-masing fungsi di unit operasi dapat menguji, melatih, dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam rangka penanggulangan keadaan darurat yang ada,” terang Edi.
Edi menambahkan, Pertamina senantiasa mengedepankan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan energi yang ada. Sehingga untuk itulah latihan semacam ini dilakukan, guna memastikan kesiap-siagaan dalam menanggulangi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi agar tidak menghambat proses pendistribusian energi bagi masyarakat.
“Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata dapat dikendalikan dengan baik sehingga kami memastikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan distribusi BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya kepada masyarakat,” lanjut Edi.
Terakhir, Edi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menggelar latihan Operasi Keadaan Darurat.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat ini khususnya kepada Manager SPBU, Security, Pengawas & Operator SPBU serta aparat kepolisian,” pungkasnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon I Papua Barat I Made Mega Adi Sanjaya mengatakan simulasi ini sangat penting bagi operator SPBU dalam menanggulangi bahaya kebakaran di SPBU. Dimana simulasi ini akan dilakukan secara berkala di setiap SPBU di wilayah Sorong.
Iapun berharap dengan simulasi tersebut dapat mengedukasi masyarakat untuk sebisa mungkin saat di SPBU mentaati peraturan di SPBU seperti mematikan mesin kendaraan, tidak merokok atau bermain hp saat mengisi bahan bakar.
Pelayanan SPBU selama simulasi kebakaran yang diadakan sekitar sejam itu ditutup sementara dan dibuka kembali setelahnya. (Oke)
Komentar