SORONG, PBD – Memperingati hari noken sedunia, sejumlah aktivis, warga dan pemerintah daerah melaksanakan karnaval dengan menggunakan noken di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (4/12/23).
Usai karnaval, dilanjutkan dengan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Penggunaan Noken.
Sosialisasi tersebut berlangsung di gedung Lambert Jitmau dengan menghadir beberapa narasumber berkompeten dalam membahas asal usul noken sampai Perdanya.
Ketua DPRD Kota Sorong Erwin Ayal, yang diwakili oleh Wakil Ketua II DPRD Kota Sorong, Elisabeth Nauw, mengatakan Perlindungan dan Penggunaan Noken di Kota Sorong telah di Perdakan sejak tanggal 24 November 2023.
“Hasil pemberlakuan Perda Noken adalah sebuah perjuangan, kerja keras dari kitorang pu (Kita Punya) mama-mama pengrajin noken dan mereka yang pecinta budaya Papua,” ucap Elisabeth Nauw.
Lanjutnya, semoga Noken yang telah diperdakan ini tetap terus dijaga kemudian dilestarikan sampai kapan pun sebab Noken merupakan wujud cinta dari mama-mama Papua.
Sementara, Pencetus Noken UNESCO Titus Pikey, dalam pemaparannya menjelaskan Noken adalah arti hidup sebab kemanapun orang Papua pergi pasti mengenakan noken.
“Kami melihat budaya noken ini makin lama akan makin hilang jika tidak dipakai, maka timbullah inisiatif untuk mengembangkan penggunaan noken,” tegasnya.
Selaku Pencetus Noken, dirinya berharap agar semua pihak yang tinggal dan berdiam di Tanah Papua untuk menghargai dan menjadikan Noken sebagai ciri khas Orang Papua.
Ditempat sama, mewakili Pemerintah Kota Sorong Pj Sekda Ruddy Laku, menuturkan bahwa, guna melestarikan dan menjaga budaya Papua melalui Noken semua elemen dan komponen akan diharuskan menggunakan tiap hari kamis.
“Terkait dengan perda noken perlindungan Noken tinggal di harmonisasi, ini bagian dari pada pemerintah untuk menjaga kelestarian noken di tanah papua,” ungkap Ruddy L. Laku.
Tambahnya, apabila tradisi ini tidak dijaga noken maka warisan budaya di Papua akan hilang, maka selaku pemerintah kami mengajak semua lapisan untuk peduli terhadap kelestarian noken di Tanah Papua. (Mewa)
Komentar