Puskesmas Malanu dan Malawei Tak Miliki Pimpinan, Komisi 1 DPRD Terkejut, Pj Wali Kota Sorong Tidak Pernah Libatkan Kepala Dinas Kesehatan

SORONG, PBD – Usai didemo sejumlah pegawainya, sampai saat ini belum jelas siapa kepala puskesmas Malanu dan usai dimutasi ke RSUD Sele Be Solu, Kepala Puskesmas Malawei belum ada pengganti hingga terjadi kekosongan.

Info yang diterima sorongnews.com, sempat ada pergantian di puskesmas Malawei yang merupakan perawat dari RSUD Sele Be Solu, namun ditolak oleh pegawai puskesmas karena diduga titipan kenalan Pj Wali Kota dan mereka berharap orang dalam puskesmas yang dapat menggantikan posisi kapus yang lama.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Sorong, Muhammad Taslim kepada sorongnews.com, Kamis (18/7/24) mengaku prihatin dengan 2 Puskesmas Malanu dan Malawei yang Kepala Puskesmasnya sampai sekarang belum jelas.

“Puskesmas adalah lembaga pelayanan publik yang sangat urgen, maka belum berfungsinya 2 Kapus Malanu dan Malawei agar segera diselesaikan. Kasihan masyarakat sekitar yang ingin berobat karena tidak adanya pucuk pimpinan berdampak pada manajerial dan pelayanan,” ujar Taslim.

Ia menambahkan bahwa beberapa waktu yang lalu, Ia sempat bertemu Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong menanyakan masalah atau status Puskesmas Malanu dan Malawei.

“Beliau menyampaikan bahwa sebagai Kepala Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab dan mengenal secara baik seluruh pegawai kesehatan bahwa dalam penunjukan kapus, Malanu dan Malawei tidak pernah dipanggil untuk dimintai pendapat atau pandangan mengenai siapa yang layak, mempunyai leadership atau siapa yang terbaik untuk mengisi kekosongan kepala Puskesmas Malanu dan Malawei,” ungkap Taslim.

Ia pun mengaku terkejut dan heran dengan pola kepemimpinan Pj Wali Kota Sorong, karena menurutnya bagaimanapun Kadis Kesehatan ikut bertanggung jawab ketika terjadi masalah kepemimpinan di Puskesmas yang ada di kota Sorong.

“Dan memang Kadis Kesehatan selayaknya dipanggil diajak bicara untuk memberikan pandangan dan pendapat, walaupun pak Walikota akhirnya yang memutuskan dan bahkan seluruh tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di institusi Kesehatan di kota Sorong yang kemudian Kadis Kesehatan menjadi Pimpinannya,” lanjut Taslim.

Ia pun melihat, Pj Wali Kota Sorong kurang komunikasi dengan para OPDnya. Padahal Penjabat Wali Kota bertugas untuk melakukan pembinaan bukannya merombak jabatan tanpa melibatkan OPD teknis.

“Saya melihat 2 kejadian penunjukan 2 Kapus Malanu dan Malawei kurang komunikasi oleh Pak Pj. Jadi Kami harap kedepannya pak Pj. Wali kota dalam menempatkan atau menunjuk pegawai untuk ditempatkan di dinas agar memperbaiki pola Komunikasi,” harap Taslim.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Sorong telah menempatkan istrinya, Jemima Elisabeth Lobat sebagai sekretaris dinas Pengendalian, Penduduk dan KB Kota Sorong. (Oke)

Komentar