Pendaftaran Bacaleg PDIP PBD Diwarnai Pertikaian Internal Partai

SORONG, PBD – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Papua Barat Daya menjadi partai kedua yang mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Provinsi Papua Barat Daya di sekretariat KPU PBD Kota Sorong, Sabtu (13/5/23).

Pendaftaran bacaleg PDIP tersebut sempat memanas dengan pertikaian antara LO dan pengurus partai saat pemeriksaan dokumen oleh staf KPU dan Bawaslu hingga penyerahan berita acara dari KPU PBD kepada ketua DPD PDIP Perjuangan, Joppy Wayangkau.

Ditemui usai pendaftaran Joppy Wayangkau kepada wartawan mengatakan bahwa pendaftaran Bacaleg PDIP Papua Barat Daya telah diterima dan diterbitkan berita acara oleh KPU PBD dan disaksikan oleh Bawaslu PBD.

“Kita sudah serahkan kepada KPU disaksikan oleh Bawaslu dan sudah diterima seluruh persyaratan yang kami ajukan dan sudah dikoreksi dan dinyatakan lengkap termasuk jumlah Bacaleg berjumlah 35 orang untuk 6 Dapil dan 30 persen keterwakilan perempuan,” ujar Joppy.

Iapun optimis bahwa pada Pemilu 2024 mendatang keterwakilan PDIP di legislatif minimal 1 fraksi atau 7 kursi di DPRD PBD.

Terkait pertikaian yang terjadi antara pengurusnya, Joppy mengaku hal tersebut masalah internal terkait adanya kesalahpahaman antara pengurusnya. Ia akan melakukan rapat serta evaluasi terkait pertikaian internal pengurusnya tersebut.

Informasi yang diterima sorongnews.com pertikaian tersebut bermula ketika pada pengecekan dokumen ada perubahan nomor urut Caleg yang dikritisi oleh pengurus lainnya.

Sementara itu, Plt Ketua KPU PBD, Fatmawati menyatakan bahwa dokumen bacaleg PDIP PBD dinyatakan lengkap dan selanjutnya akan dilakukan verifikasi dokumen.

“Selanjutnya akan diverifikasi dokumennya, Jika ada kekurangan akan diberikan waktu untuk perbaikan,” terang Fatmawati.

Ketua DPD PDIP Kota Sorong, Edo Kondologit ditempat terpisah mengatakan akan melaporkan wakil sekretaris PDIP PBD yang telah menyalahi aturan partai dengan merubah nomor urut caleg yang tidak sesuai dengan SK DPP.

“Saya akan laporkan yang bersangkutan, supaya dipecat dari partai karena memalukan partai,” kesal Edo. (Oke)

____

Komentar