Peluncuran COREMAP-CTI juga menjadi salah satu perwujudan visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan luas lautan sebesar 70 persen dari total luas wilayah negara dan panjang garis pantai membentang 108.000 kilometer, Indonesia memiliki potensi sumber daya pesisir yang sangat melimpah, yakni sumber daya ikan sebesar 12,54 juta ton per tahun, rumah bagi 596 jenis terumbu karang atau 69 persen dari total terumbu karang di dunia dengan luas tak kurang dari 25.000 kilometer atau sebesar 14 persen dari luas terumbu karang dunia, serta 39 persen jenis ikan karang di dunia.
“Menanam satu terumbu karang sama saja dengan oksigen dari 20 pohon, sangat penting. Cara mengontrol pelestarian terumbu karang, dalam jangka pendek, memperkuat pengawasan rusaknya terumbu karang karena ditabrak kapal. Target jangka panjang dengan lestarinya terumbu karang adalah tempat pemijahan ikan. Untuk produksi ikan, ada juga penambahan cold storage,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Di Papua Barat, pelaksanaan COREMAP-CTI yang meliputi tiga tempat prioritas yakni Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat, Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo sebelah barat, dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat dengan pilot project akses pengelolaan sumber daya perikanan untuk masyarakat, pengembangan mata pencaharian berbasis laut yang berkelanjutan, dan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan kementerian/lembaga untuk menghasilkan dampak yang berkelanjutan.








Komentar