BPS Sosialisasi Ke Distrik dan Kelurahan Terkait SP Lanjutan dan SBH 2022

SORONG,- Guna memperlancar pengambilan data setiap penduduk oleh petugas sensus yang telah direkrut, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong melakukan Sosialisasi Pelaksanaan Survei Biaya Hidup dan Sensus Penduduk 2020 lanjutan tahun 2022.

Turut hadir dalam sosialisasi ini yakni Staf Ahli Wali Kota Bidang Masyarakat dan SDM Setda Kota Sorong, Kabag Pemerintahan serta Kepala-Kepala Distrik dan Kelurahan di lingkup Pemerintah Kota Sorong, kegiatan dilaksanakan dalam Aula Samu Siret, Rabu (15/6/22).

____ ____ ____ ____

Kegiatan ini untuk mendapatkan sekaligus meng-update pola konsumsi masyarakat di perkotaan sebagai bahan penyusun diagram timbang dan paket komoditas mengingat semakin kesini tentu ada perubahan-perubahan pola konsumsi dari masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong, Merry, saat ditemui beberapa media mengatakan bahwa, data yang himpunan oleh BPS nantinya akan mendapatkan parameter kependudukan terkait dengan kelahiran, kematian dan migrasi dengan melibatkan Kelurahan dan Distrik.

“Kami libatkan Distrik dan Kelurahan bukan berarti bukan partisipasi warga kurang, sebab Mereka ini merupakan Pimpinan di wilayah, sehingga ketika ada kendala di lapangan seperti pengumpulan data terhadap responden sekiranya petugas kami bisa terbantu dengan mendapatkan data yang akurat sesuai kondisi di lapangan,” tutur Merry.

BPS juga telah bekerja sama dengan di pihak Pemerintah Pusat melalui MOU antara BPS dan Dirjend Kependudukan dan Catatan Sipil yang tentu berdampak sampai ke Provinsi serta di Level Kabupaten Kota, Sehingga data yang ada pada Capil Kab/Kota itu direkonsiliasi dengan data yang dihimpun dari BPS.

Ia juga mengatakan bahwa sensus penduduk dilaksanakan serempak seluruh Indonesia seperti tahun 2020 lalu, sampelnya mencakup sebanyak 4.294.896 rumah tangga pada sekitar 268.431 blok sensus, sedangkan di kota Sorong ada 5.488 rumah tangga sample pada 343 blok sensus yang tersebar di seluruh kota Sorong.

“Untuk SBH sendiri ada sebanyak 1.200 sample rumah tangga yang diambil kemudian per triwulan itu dibagi menjadi 300 blok rumah tangga yang didata oleh 45 petugas, sampai pada triwulan keempat,” terangnya.

Sehingga dengan lewat sosialisasi pihak kelurahan dan distrik turut membantu memberikan informasi kepada setiap warga agar mau disensus jangan sampai ada yang tidak disensus karena hal tersebut tentu akan mengurangi jumlah penduduk di Kota Sorong.

Perlu diketahui kegiatan survei ataupun sensus yang dilakukan oleh BPS semata-mata hanya untuk kepentingan di Wilayah Kota Sorong bukan kepentingan lainnya, dan Pihak BPS pun tidak akan mempublish data individu dari setiap penduduk yang telah didata.

Pihak BPS pun telah dilindungi oleh undang-undang jadi informasi dari masyarakat tentu sangatlah diperlukan, sebab satu sampel yang akan mewakili jika ada yang menolak akan berdampak pada hasil yang bagus.

Sementara itu, Wali Kota dalam sambutan yang di Wakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Masyarakat dan SDM Setda Kota Sorong, Gamar Malabar, mengatakan Pemerintah tentu sangat mendukung penuh kegiatan dari sensus penduduk karena kunci utama kesuksesan pembangunan adalah data yang akurat. (Mewa)

Komentar