SORONG,- Pengurus majelis daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Kota Sorong periode 2021-2026 resmi dilantik, pelantikan dilaksanakan di Vega Hotel, Kota Sorong, Minggu (18/12/21).
Tema yang digagas dalam pelantikan bertajuk “Bekerja Bersama, Maju Bersama, Demi Kemajuan Kota Sorong”.
Dalam sambutannya usai dilantik, ketua KAHMI Kota Sorong Agel Saeni mengungkapkan, kehadiran KAHMI di Kota Sorong, untuk menjadi subjek pembangunan serta membantu setiap pekerjaan pemerintah.
“Jadi dalam ilustrasi saya di Kota Sorong itu, pemerintah tidak harus bekerja sendiri, artinya dengan adanya ormas-ormas, kelompok mahasiswa, kelompok paguyuban, mereka inilah subjek dari pada pembangunan itu sendiri,”ungkap pria yang akrab disapa Agel tersebut.
Ia mengatakan jika sumber daya manusia, yang berada di suatu daerah lemah, maka mereka inilah yang menjadi subjek dalam meningkatkan SDM.
“Kalau polisi menangkap orang yang melakukan kekerasan, maka sudah menjadi tanggung jawab dewan masjid, dan majelis ulama yang menjadi subjek mengurangi angka kriminal, inilah yang kurang di pahami bahwa seakan-akan mereka ini sebagai pelengkap,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kehadiran KAHMI di Kota Sorong diharapkan menjadi subjek pembangunan. Karena setiap organisasi mempunyai tujuan untuk membangun Kota Sorong. Hal tersebut juga tidak lepas dari bantuan pihak keamanan dalam hal polisi, agar bisa merangkul setiap paguyuban dan dapat berjalan bersama untuk membangun Kota Sorong.
Sementara itu, ketua majelis Forhati Papua Barat Umi Riyanti mengatakan, Forhati di bentuk 23 tahun yang lalu, tempatnya pada tanggal 12 Desember 1998. Forhati merupakan wadah perkumpulan alumni HMI Wati yang menjadi bagian dari elemen bangsa, untuk mewujudkan pencapaian cita HMI untuk masyarakat adil dan makmur serta diridhoi Allah SWT.
Kehadiran Forhati yang baru saja di lantik tujuan utamanya adalah bergerak untuk umat, artinya Forhati merupakan sebuah wadah untuk meminimalisir terjadinya kekerasan seksual pada setiap perempuan, dan sudah menjadi program dalam Forhati, baik nasional hingga daerah, provinsi dan kabupaten maupun kota.
Ia berharap dengan kehadiran Forhati ini, dapat melindungi segenap perempuan dari pelecehan seksual. Apalagi dalam Forhati sendiri tersedia lembaga bantuan hukum civitas akademika yang di bentuk oleh KAHMI.
“KAHMI merupakan suatu wadah, insya Allah kalau ada hal-hal yang menyimpang tentang pelecehan seksual, jangan sungkan untuk konsultasi ke para Alumni KAHMI, kami siap membantu semampu kami,” katanya.
Sementara itu dalam sambutannya, walikota Sorong yang diwakili oleh asisten I Kota Sorong, bahwa jika seseorang ingin mengukur kemajuan sebuah negara, daerah sudah pasti dari SDM dalam organisasi itu sendiri.
“Jadi kemajuan suatu daerah, kemajuan organisasi, semua di tentukan oleh SDMnya dan saya yakin kehadiran KAHMI disini bisa memulihkan SDM untuk dimanfaatkan seperti tema yang diangkat,” terangnya. (Fatrab)
Komentar