RAJA AMPAT, PBD – Seorang nelayan bernama Abi (25) dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Poeper, Waigeo Timur, Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Kamis (25/5/23) pekan lalu. Namun, hingga sepekan ini belum kunjung ditemukan.
“Belum ditemukan, hasil masih nihil,” kata Kepala Kantor Basarnas Sorong, Amiruddin, saat dikonfirmasi Sorongnews.com, Kamis (1/6/23).
Diterangkannya bahwa, saat ini, pihaknya telah menutup proses pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Sore ini sudah ditutup operasinya, sesuai SOP pencarian yang berlaku selama 7 hari,” terangnya.
Lebih lanjut, diakuinya, saat pencarian dihari terakhir (hari ketujuh), pihaknya mengalami kendala akibat cuaca yang kurang bersahabat.
“Kendala cuaca angin kencang dan ombak,” tandasnya.
Dalam pencarian hari terakhir ini, dibeberkannya, beberapa pihak pun ikut terlibat, diantaranya Basarnas, Polair (Polisi Air), TNI AL, Ksop Navigasi Sorong, dibantu nelayan hingga keluarga korban.
Kemudian, ditambahkan Amiruddin, meski pencarian telah ditutup sesuai SOP yang berlaku, pihaknya akan kembali membuka pencarian apabila terdapat tanda-tanda ditemukannya korban.
“Kalau ada tanda-tanda korban ditemukan, operasi (pencarian) akan dibuka kembali,” tambahnya.
Sebelumnya, korban Abi (25) dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Poeper, Waigeo Timur, Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Kamis (25/5/23) pekan lalu, sekitar pukul 15.00 WIT.
Diketahui, nelayan berusia 25 tahun itu bepergian untuk mengambil penanda (bui), namun tak kunjung kembali.
Sebelum dilaporkan hilang, Abi (25) sempat membawa ikan hasil tangkapannya ke bagang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, nelayan yang hilang itu diduga kuat tenggelam akibat perahu yang ditumpanginya dihantam oleh ombak.
Abi (25) diketahui menumpangi perahu pakora seorang diri. Dimana, perahu itu terbuat dari tripleks, dilengkapi mesin ketinting dan berkapasitas hanya memuat 1 orang saja. (Jharu)
Komentar