SORONG,- Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga, mengatakan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat menekan lajunya angka inflasi yang dialami oleh kota Sorong, melalui High Level Meeting (HLM) yang di hadiri oleh Bank Indonesia, Forkopimda, Bulog KSOP, Pertamina Distributor dan beberapa OPD-OPD terkait, di Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (19/10/22).
Kepada sejumlah media usai rapat tingkat tinggi tersebut, Ia menuturkan bahwa, HLM ini terlaksana berdasarkan arahan Presiden secara nasional menyangkut tiga poin penting yakni Pengendalian Inflasi, Kemiskinan Ekstrim, juga Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri atau Bangga buatan Indonesia.
“Fokus kami melalui HLM ini menyangkut masalah inflasi kota sorong yang cukup tinggi dari Maluku Papua, kalau pekan lalu kami sudah mendapat Reward dari Kementerian Keuangan untuk pendanaan daerah (DID) jadi langkah-langkah serta upaya-upaya harus dilakukan melalui rapat ini, selain itu ada juga bahasan terkait bantua sosial terutama dampak kenaikan BBM bagi nelayan kemudian ojek tetapi juga untuk ketahanan pangan,” ujar George.
Ia katakan, Setiap distrik atau lurah juga sudah disampaikan harus mendata bersama dengan dinas teknis, misalnya pertanian menyampaikan kepada pimpinan kalau lahan-lahan mana saja yang kosong supaya bisa dipakai untuk menanam pangan lokal seperti rica atau tomat dan sayur-sayuran.
Tidak hanya itu dirinya juga meminta pada dinas segera melakukan upaya-upaya yang cepat melalui temu usaha dengan setiap para pelaku usaha misalnya data jumlah nelayan, beberapa tempat produksi pendaratan ikan mengingat perikanan ialah bagian dari penyumbang inflasi tertinggi di kota sorong.
“Kita perlu tahu ke mana ikan disuplay apa di restoran atau mungkin antar pulau dan sebagainya sehingga beberapa jenis komoditi termasuk penyumbang inflasi diketahui, jadi perlu langkah-langkah dilakukan dalam mengupayakan pengendalian inflasi,” tuturnya.
Lanjutnya, Pemkot akan mengatur salah satunya lewat program pasar murah dengan libatkan bulog kemudian distributor, jadi ada subsidi yang siapkan artinya interferensi dari pemerintah supaya harga tetap terjagaku. Jangan sampai masyarakat membelanjakan komoditi terlalu tinggi sebab hal itulah yang mengakibatkan inflasi tinggi.
Oleh sebabnya, sebagai Penjabat Wali Kota dirinya berharap sekali pihak Bank Indonesia akan selalu berkoordinasi dan membantu Pemerintah Kota dalam melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka menekan inflasi beberapa bulan ke depan ini.
“Tetap komitmen tetap menjaga jangan sampai inflasi kita ini sampai di standar secara nasional 5,29% tolong jangan sampai ke situ lah yah, paling tidak harus menjaga agar bisa turun oleh sebabnya langkah-langkah yang harus kita lakukan kira-kira seperti itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Rommy Tamawiwy, disaat bersamaan menyampaikan bahwa, BI sangat yakin kalau kota sorong pasti bisa menekan lajunya inflasi dengan terus melakukan kerjasama.
“Saya sangat optimis ya dengan sinergitas hari ini yang telah dibangun tentu akan menjadi modal luar biasa bagi teman-teman di kota sorong, kalau semua bisa optimal maka semuanya bisa kita lewati. Bank Indonesia selalu siap untuk kolaborasi dengan seluruh kabupaten kota secara khusus kota sorong,” tandas Rommy.
Jelasnya, kita tahu bersama bahwa tekanan dari sisi eksternal maupun domestik juga sedang luar biasa memang ada strategi pengendalian inflasi yang kita kenal dengan 4K, jadi keterjangkauan harga adalah bagian dari yang harus disinergikan, lalu ketersediaan pasokan juga menjadi PR luar biasa.
“Saya juga tadi dalam HLM menemukan komitmen teman-teman baik dari Bulog dan semua dinas terkait, lalu kelancaran jalur distribusi menjadi PR khususnya di daerah kita ya, tetapi saya sangat optimis kalau kita akan sama-sama bisa melakukannya,” bebernya.
Tambahnya, jikalau tanpa komunikasi maka segala sesuatunya tentu tidak optimal sebab dengan komunikasi yang efektif, Ia yakin ini menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi di kota sorong dalam 4K. (Mewa)
Komentar