Selain itu, memasuki minggu ke 36 Pandemi Covid 19 di Kota Sorong mulai kehabisan amunisi. Data penurunan kasus yang mengalami penurunan ternyata bukan karena faktor menurunnya penyebaran Covid 19 melainkan beberapa faktor diantaranya Viral Transport Medium (VTM) yang digunakan untuk wadah sampel lendir dari warga Kota Sorong telah habis terpakai sebanyak 8.000 lebih VTM.
Koordinator Tim Surveliance Dinas Kesehatan Kota Sorong Jenny Isir, dalam keterangannya saat giat bersama wartawan Sorong, Sabtu (14/11/20) mengatakan bahwa VTM yang digunakan untuk pengambilan Sampel tes usap atau Swab sampai hari Selasa (10/11) sudah mencapai 8.000 lebih VTM yang digunakan dan saat ini sudah kosong. Dinkes Kota telah menyurat ke Dinkes Provinsi untuk mendukung alat VTM dan kemungkinan baru ada pekan depan.
“Memang kami menggunakan VTM sangat boros. Dulu semua kontak erat langsung di swab tanpa rapit test, sehingga banyak yang hasilnya negatif. Kedepannya, kita ada perubahan kebijakan dimana VTM digunakan setelah Rapid Testnya reaktif. Hal ini karena VTM bantuan dari Provinsi nanti sangat terbatas. Kalau Rapit Test untuk beberapa bulan kedepan masih bisa dilakukan,” terang Jenny.
Juru bicara Satgas Covid 19 Kota Sorong, Ruddy Laku pada Senin (23/11) mengatakan bahwa saat ini VTM telah dibantu Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 1.500 VTM.
Aktifitas di diklat Karantina Kampung Salak juga mengalami penurunan. Data terakhir hari ini, Senin (30/11) jumlah orang yang dirawat di Diklat Kampung salak berjumlah 20 orang. Sementara daya tampung di Diklat Kampung Salak dapat menampung hingga 70 orang.
Komentar