MAYBRAT,- Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Maybrat, Papua Barat menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/sembako kepada 2.766 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se- Kabupaten Maybrat tahun 2022. Launching penyaluran ini dihadiri langsung oleh pihak kantor Pos Indonesia di aula kantor bupati, Rabu (16/3/22).
Asisten II Setda Maybrat, Engelbertus Turot menjelaskan bahwa, BPNT adalah program- program dari pemerintah pusat didalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos). Dimana, bantuan ini tidak saja ada di Maybrat tetapi hampir seluruh daerah. Program ini sengaja dihadirkan oleh pemerintah pusat tidak lain untuk menjamin kesejahteraan warga.
“Bantuan diberikan negara atau pemerintah ada kriteria dan prosedur yang harus dilalui bukan serta merta dikasih. Khusus Maybrat, bantuan diberikan pemerintah sudah cukup banyak. Oleh karena itu dipergunakan baik, jangan melihat besar kecilnya tetapi lihatlah bentuk kepedulian dari pemerintah”, tegas Engelbertus saat launching penyaluran.
Kepala Dinsos Maybrat, Magdalena Tenau menambahkan, program BPNT ini diberikan masih dalam rangka situasi Covid-19. Untuk penyaluran BPNT akan berlangsung selama dua hari sesudah launching lewat mitra dari pemerintah yaitu PT. Pos Indonesia. Dimana warga atau KPM bersangkutan harus bawa e-KTP yang asli baru dibayarkan tidak boleh diwakilkan oleh siapapun.
Warga yang bisa diwakilkan, lanjut dia cuma kelompok berkebutuhan khusus yakni lansia dan cacat dengan membawa e-KTP aslinya. Lalu yang mewakili pun harus dari kalangan keluarga seperti suami atau istri, anak serta cucu bukan dari keluarga lainnya. Aturan ini sudah ketentuan dari pemerintah pusat dan bukan dari dinas sosial Maybrat.
“BPNT ini berkat dari Tuhan yang disalurkan melalui pemerintah. Oleh karena itu, jangan lihat dari besar kecilnya tapi kepedulian dari pemerintah itu di dalam hal ini Kemensos RI. Maka gunakanlah secara baik untuk belanja kebutuhan keluarga. Bila perlu, manfaatkan buka usaha dimulai kecil-kecilan. Sehingga ada pendapatan per-bulan bahkan per-hari dari putaran uang itu. Tentu lama kelamaan akan besar”, harapnya Magdalena.
Ia juga menuturkan, penyaluran BPNT tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Tahun lalu BPNT diberikan berupa sembako, warga gesek lalu tukar ke sembako di tempat yang telah ditentukan. Tapi tahun ini akibat masih situasi Covid, maka diberikan tunai lewat PT. Pos Indonesia. Total warga yang terkafer di wilayah Maybrat untuk menerima BPNT ada 2.766 KPM atau keluarga.
“BPNT yang disalurkan ini tiga bulan dengan uang sebesar Rp. 600.000,- per- keluarga/KPM. Dimana, per-KPM mendapatkan BPNT Rp. 200.000,- per-bulan. Dalam penyaluran ini juga sangatlah ketat, dimana kita bekerja dipantau atau dimonitoring langsung oleh pihak Kejaksaan, BPKP-RI Perwakilan Papua Barat dan lainnya”, tegas Magdalena.
Dia mengingatkan warga yang belum punya e- KTP agar segera urus sehingga kedepan jika ada bantuan dapat terakomodir. “Untuk mendapatkan bantuan yang paling utama dilihat adalah identitas yakni, e- KTP. Kalau identitas tidak ada, maka tidak dapat terima bantuan karena uang-uang negara harus di pertanggungjawabkan”, tutupnya. (Valdo)
Komentar