Percepat Eliminasi Malaria, Dinkes PBD Publikasikan Kelambu Baru

SORONG, PBD – Guna mempercepat eliminasi di Provinsi Papua Barat Daya (PBD) serentak di Maret 2023. Dinas Kesehatan Pemprov PBD mempublikasikan distribusi kelambu anti nyamuk, melalui kegiatan media gathering bersama insan pers, Rabu (1/3/23).

Kepala Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov PBD, Susane Wanane mengatakan bahwa Papua Barat Daya masih merupakan daerah endemis malaria, dengan angka kasus malaria sebesar 7,3 Kasus per 1.000 penduduk dengan jumlah 3.663 kasus malaria.

“Kabupaten Tambrauw dan Raja Ampat berstatus endemis tinggi, sedangkan Kabupaten Sorong, Maybrat dan Kota Sorong masih berstatus endemis sedang dan Sorong Selatan dinyatakan lulus atau bebas dari malaria pada november 2022,” ungkap Kepala Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov PBD, Susane Wanane.

Kemudian, disampaikannya bahwa pihaknya menargetkan Papua Barat Daya akan bebas dari malaria akan di tahun 2027, sesuai komitmen bersama antara Gubernur, Bupati, Walikota dan Ketua DPRD se-Papua Barat pada bulan Agustus 2017 sebelumnya di Manokwari.

“Kami akan melakukan pendistribusian kelambu anti nyamuk bagi masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah endemis tinggi pada bulan maret agar mempercepat pencapaian bebas malaria,” bebernya.

Pada kesempatan yang sama, dirinya menyebutkan bahwa total kelambu yang akan didistribusikan di wilayah Papua Barat Daya sebanyak 57.200 kelambu, pemberian kelambu massal ini juga diperkirakan akan dapat melindungi 103.047 jiwa.

Tak hanya itu, dijelaskannya berdasarkan hasil penelitian di Afrika apabila 95% dan 85% penduduk menggunakan kelambu dimalam hari, maka dapat menurunkan 50% kasus malaria ditahun berikutnya.

Sebelumnya ditahun 2020, kelambu sudah pernah dibagikan dengan cakupan 98% dan menurut hasil survey ada 73% masyarakat yang gunakan kelambu pada malam hari, sedangkan 27% tidak menggunakannya dengan alasan ukuran kecil dan panas, sehingga kualitas kelambu tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

“Setelah survey pemakaian kelambu banyak digunakan pukul 21.00 – pukul 18.00, sedangkan aturan benarnya yaitu dari pukul 18:00 – pukul 06:00,” terangnya.

Sehingga  dirinya mengharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan memakai obat nyamuk, memakai lotion anti nyamuk, baju dan celana panjang ketika berada diluar rumah, sebab nyamuk Anopheles penular malaria menggigit dari pukul 18.00 sampai dengan 06.00 Pagi.

“Perlu kita ketahui, kelambu baru ditahun 2023 terbuat dari bahan polyester jadi lebih halus, lembut, tidak berkerut, tidak terasa panas, berukuran lebih besar dan lebih nyaman melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk malaria pada malam hari,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, berikut ini Sorongnews.com merangkum tips-tips untuk hentikan Malaria diantaranya:

1. Berantas genangan air yang jadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk malaria.

2. Apabila bergejala malaria, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

3. Jika positif, maka obat anti malaria diminum sampai tuntas, agar tidak kambuh dan tidak menularkan ke orang lain. (Mewa/Jharu)

Komentar