Pengurus MW KAHMI dan FORHATI PBD Resmi Dilantik, hingga Nobar Film Lafran ‘Saya Lillahi Taala untuk Indonesia’

SORONG, PBD – Pengurus Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) dan Majelis Wilayah Forum Alumni HMI Wati (MW FORHATI) Papua Barat Daya resmi dilantik, bertempat di Vega Hotel Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin sore (27/5/24).

Pelantikan pengurus MW KAHMI dan FORHATI Papua Barat Daya itu dilantik secara masing-masing oleh Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Koordinator Presidium MN FORHATI Wa Ode Nurhayati.

Pantauan Sorongnews.com, terlebih dahulu pengurus MW KAHMI PBD dilantik oleh Ahmad Doli Kurnia Tandjung, kemudian dilanjutkan pelantikan pengurus MW FORHATI PBD oleh Wa Ode Nurhayati.

Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan bahwa, kehadiran KAHMI di Provinsi Papua Barat Daya ini berkat pengorbanan besar yang dihadirkan alumni civitas hijau hitam di daerah.

“Kehadiran KAHMI di Papua Barat Daya ini merupakan pengorbanan besar yang dilahirkan para alumni semua, sehingga dengan ini bagaimana pengurus menjalankan fungsi dan tugas utama sebagai Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam,” ucap Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Lebih lanjut, diterangkannya, kehadiran KAHMI dinilainya karena adanya HMI, maka dengan itu, dirinya meminta kepada seluruh pengurus MW KAHMI PBD agar selalu menaati kewajiban dalam hal menjaga eksistensi HMI itu sendiri.

“Kita harus sadar dan pahami betul bahwa KAHMI ini ada karena HMI, tidak mungkin ada KAHMI kalau tidak ada HMI, sehingga kewajiban kita adalah bagaimana menjaga eksistensi HMI itu sendiri,” terangnya.

Diakuinya bahwa, KAHMI dapat dikatakan sebagai organisasi kemasyarakatan, sehingga KAHMI mempunyai tanggungjawab yang besar dalam mengambil peran penting serta memberi kontribusi terhadap lingkungan sekitar.

“Sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, KAHMI mempunyai punya tanggungjawab untuk ikut terlibat dalam memajukan segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan konteks keumatan tentu harus mampu membangun peradaban,” jelas Ketua Komisi II DPR RI itu.

Dipaparkannya bahwa, eksistensi HMI dan KAHMI hingga saat ini tetap menjadi solusi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan keumatan.

“Kalau kita berbicara HMI dan KAHMI, saya nilai eksistensinya sampai saat ini tetap menjadi solusi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan keumatan kita. Tentunya seluruh alumni harus berperan aktif dalam menjaga komitmen,” tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Presidium MN FORHATI, Wa Ode Nurhayati mengatakan bahwa, civitas hijau hitam masih berada pada mental yang sama, yakni memulai dengan yakin usaha sampai dan mengucapkan kalimat Basmalah.

“Himpunan ini masih dengan mental yang sama, yakin usaha sampai, memulai dengan yakin usaha sampai dan Bismillah-nya, jatuh juga tetap yakin usaha sampai, sukses juga makin yakin usaha sampai. Hanya mental itu yang kita punya, kalau bukan karena mental itu (yakin usaha sampai), maka saya yakin dan percaya InsyaAllah saya tidak akan berdiri lagi dihadapan keluarga besar Papua Barat Daya dikesempatan ini,” kata Koordinator Presidium MN FORHATI, Wa Ode Nurhayati.

Dibeberkannya bahwa, dilingkungan civitas hijau hitam memiliki komitmen rahmatan lil ‘alamin bagi keumatan dan kebangsaan.

“Himpunan ini mempunyai komitmen, yakni rahmatan lil ‘alamin bagi keumatan dan kebangsaan, tidak ada komitmen lain. Kita berdiri teguh menjadi rahmat, kalau kita bicara terkait keumatan kita menjadi rahmat, kalau kita bicara terkait kebangsaan kita menjadi rahmat,” bebernya.

Pada kesempatan yang sama, dirinya mengutarakan bahwa komitmen kebersamaan antara KAHMI dan FORHATI di tanah Papua senantiasa terus terjaga, sehingga dirinya mensyukuri hal tersebut sebagai fenomena langkah, sebab dinilainya periodisasi antara KAHMI dan FORHATI terkadang berbeda.

“Saya menemukan betul di Papua komitmen itu dijaga betul, setiap kegiatan KAHMI dan FORHATI selalu berdampingan, saya ingin kita mensyukuri fenomena ini, karena tidak banyak tempat terjadi seperti ini, salah satunya terjadi di tanah Papua, ada di tempat lain ]eriodisasi antara KAHMI dan FORHATI berbeda, sehingga kita harus mensyukuri itu, karena KAHMI dan FORHATI di tanah Papua ini selalu berdampingan bersama,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, pengurus MW KAHMI PBD dinahkodai Bustamin Wahid, sementara pengurus MW FORHATI PBD dinahkodai Fatmawati Tamima.

Diketahui, dalam pelaksanaan pelaksanaan pelantikan sekaligus rapat kerja itu, dilaksanakan pula kegiatan nonton bareng (nobar) film ‘Lafran’ yang mengisahkan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang kini telah diakui sebagai salah satu tokoh Pahlawan Nasional. Nobar film Lafran ‘Saya Illahi Taala untuk Indonesia’ digelar bertempat di Bioskop XXI Ramayana Sorong. (Jharu)

Komentar