Masih Misteri, Balita 3 Tahun Buah Hati Pimpinan Padepokan Hilang!!

KABUPATEN SORONG,- Tak disangka, sosok Muhammad Hilal masih menjadi misteri ditengah masyarakat sekitar. Sebab, balita berusia 3 tahun itu hingga saat ini belum ditemukan oleh kedua orangtuanya hingga masyarakat disekitar Padepokan Babussalam, kelurahan Klamalu, distrik Mariat, kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (22/8/22).

Saat ditemui Sorongnews.com, Ayahanda Hilal, Umar, menceritakan kepada media ini terkait kronologis kejadian yang menimpa buah hati tercintanya.

Dikatakannya bahwa, sebelumnya, pada pagi hari ini sekitar pukul 07.45 WIT, Hilal selesai bermain hujan, tak berselang lama ibundanya (istrinya) memanggil balita berusia 3 tahun ini untuk dimandikan.

“Untuk yang terjadi pada anak kami, pada pukul 07.45 WIT, itu mulanya kejadiannya anak kami habis bermain hujan didepan, dan tak lama berselang, dipanggil ibundanya untuk dimandikan,” kata Umar, Senin Siang di Padepokan Babussalam, kabupaten Sorong, Papua Barat.

Disambungnya, bahwa setelah dimandikan oleh ibunya (istrinya), Hilal ini dipakaikan pakaian oleh ibundanya, lalu Hilal bermain dibagian gudang belakang, yang dimana gudang itu masih berada satu atap dengan rumahnya.

Lanjut, disampaikannya bahwa Hilal bermain didalam gudang tersebut, sambil memukul-mukul benda yang berada disekitarnya. Tak lama kemudian, ibunda Hilal mengerjakan urusan rumah dan mencari sesuatu yang ingin dikerjakan oleh sang istri.

Beberapa menit kemudian, sang istri dan anak-anaknya yang lain tak mendengar suara Hilal yang bermain di dalam gudang, kendati demikian sang istri memeriksa gudang hingga keseluruhan rumah, namun apalah daya Hilal tak ditemukan olehnya.

Kaget tak menemukan buah hati tercintanya, sang istri kemudian membangunkan dirinya yang saat itu dalam keadaan tertidur.

“Saya awalnya tidur, biasanya habis subuh sampai jam 10 pagi saya tidur, tumben tadi tiba-tiba istri saya membangun tidur saya, kemudian istri saya bilang kalau Hilal tak ada, saya kaget dan langsung bangkit dari tempat tidur,” terangnya.

Selanjutnya, setelah bangun dari tidur, dirinya bersama sang istri hingga lainnya bergegas mencari keberadaan Hilal, sehingga keluarganya berasumsi bahwa Hilal hanyut dalam kali yang tepat berada di belakang rumah miliknya.

“Kami berasumsi bahwa anak kami hanyut di kali yang berada dibelakang gudang tersebut, dimana pintu gudang tersebut dalam keadaan terbuka. Dan waktu itu keadaannya gerimis, dan air kali lumayan naik, namun secara logika, tidak ada bekas mulai dari belakang rumah hingga ke kali, tidak ada bekas jejaknya, tak ada bekas terpleset ataupun terjatuh dan itu tak nampak bekasnya,” ucapnya.

Lantas tak menemukan Hilal, Umar yang tak lain merupakan Pimpinan Padepokan Babussalam ini menghubungi masyarakat sekitar hingga pihak berwenang untuk bersama-sama mencari keberadaan buah hati kesayangannya.

Tak menunggu waktu yang lama, pihak berwenang dalam hal ini pihak kepolisian bersama Basarnas tiba di lokasi kejadian, dibantu masyarakat sekitar, turun ke bantaran kali guna mencari keberadaan balita berusia 3 tahun ini.

Dalam kurang waktu berjam-jam, Basarnas hingga masyarakat menyusuri bantaran kali itu, namun apalah daya menjelang sekitar pukul 17.00 WIT pencarian Hilal tak membuahkan hasil, hingga saat ini Hilal belum dapat ditemukan.

Tak menemukan Hilal, pada pukul 17.30 WIT masyarakat sekitar mengadakan upacara (tradisi) adat setempat, atas tak ditemukan sosok bayi Hilal yang belum kunjung kembali pada pelukan hangat kedua orangtuanya.

Berdasarkan pantauan media ini di lokasi kejadian, puluhan masyarakat setempat memadati bantaran kali untuk melihat proses pencarian Hilal dari pagi hari hingga menjelang sore harinya.

Selain itu juga, pada pukul 17.30 WIT, terlihat puluhan masyarakat berkumpul untuk menyaksikan ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat sekitar atas tak ditemukan bayi Hilal yang hilang sejak pagi hari. (Jharu)

___ __ ___ ___ ___ ___ ___ ___ __ ___ __ __ __ ___

Komentar