Lambert Jitmau, Sebut Sudah Kampanye Jangan Pilih Bernard Sagrim, Siap Disanksi DPP

KABUPATEN SORONG, PBD – Politisi senior Partai Golkar Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau mengungkapkan segudang kekecewaan yang dipendam selama ini terkait kebijakan yang dikeluarkan DPP Partai Golkar dibawah pimpinan Bahlil Lahadalia lantaran membelokan rekomendasi yang awal mula diterima dirinya kepada Bernard Sagrim untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya dalam Pilgub 27 November 2024, mendatang.

Curhat hati Mantan Wali Kota Sorong 2 Periode itu sebab rekomendasi di masa kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang diterima Lambertus Jitmau bersama pasangannya Samsudin Anggiluli tiba-tiba berpindah tangan dibawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia dengan memindahkan rekomendasi ke tangan Bernard Sagrim dan pasangannya Sirajudin Bauw.

Kepada sejumlah awak media, Lambertus Jitmau membongkar sakit hati lantaran selama ini memperjuangkan dan membesarkan Partai Golkar di Provinsi Papua Barat Daya diabaikan DPP Partai Golkar dibawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia.

“DPP tau saya, rekomendasi Airlangga kasih saya kok, Airlangga kasih rekomendasi untuk saya, tetapi Bahlil begitu ya sudahlah, Golkar kalah? memang Bernard mau kasih kalah kok, Lambert itu jago, saya pertarungan dan fighter,” ujar Lambertus Jitmau usai menghadiri pelantikan Anggota DPR Papua Barat Daya di Kabupaten Sorong, Jumat (11/10/24)

Lebih lanjut, dirinya beranggapan apalah artinya rekomendasi diberikan kepada seseorang yang nantinya akan kalah, sehingga menurutnya apabila terjadi kekalahan dalam Pilkada Gubernur Papua Barat Daya membuat Partai Golkar malu.

“Mendapatkan rekomendasi, apa artinya tidak jadi Gubernur malu juga, Partai besar ini malu, saya juga malu dan petinggi-petinggi partai Golkar malu ada orang yang ambil partai Golkar tapi kalah. Termasuk Papua Barat Daya yang tadinya menjadi 10 besar dalam pemenangan Pemilu Legislatif tetapi dengan kondisi semacam ini kita lihat kasat mata Bernard Sagrim itu tidak mungkin menang, di Maybrat saja tidak menang kok,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, dirinya menginstruksikan kepada kader Golkar di Papua Barat Daya agar jangan memberikan dukungan kepada Bernard Sagrim yanh selayaknya rekomendasi itu diberikan kepada dirinya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat Daya.

“Kepada Ketua DPD tingkat 2 wajib menangkan rekomendasi tingkat 2 yakni Bupati dan Wali Kota, rekomendasi DPD tingkat 1 itu tanggung jawab Lambertus Jitmau sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya. Saya perintahkan jangan pilih Bernard, yang layaknya rekomendasi itu diterima oleh Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya, semua orang tau,” tegasnya.

LJ sapaan akrabnya membeberkan bahwa, selama ini dirinya telah mengkampanyekan ditengah-tengah masyarakat untuk tidak boleh memilih rekomendasi DPP Partai Golkar dibawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia.

“Saya kampanye seputaran Papua Barat Daya ini orang tidak boleh pilih orang yang mendapatkan rekomendasi Golkar Provinsi Papua Barat Daya, saya sudah kampanye, di Kota Sorong saya sudah kampanye, masyarakat jangan pilih orang yang hanya begitu-begitu saja, tidak tau aturan, itu bukan politisi gak bisa, itu pengecut itu, kalau orang yang mau mendapatkan rekomendasi itu harus bekerja baik,” bebernya.

Dirinya mengakui semua orang bersedih lantaran perjuangan hasil buah kerja kerasnya membesarkan Partai berlambang pohon beringin di Papua Barat Daya diabaikan dan direbut oleh orang lain.

“Semua orang sedih sampai hari ini bahkan sampai besok, masyarakat Papua Barat Daya dari pendeta sampai ustadz semua mereka menangis, sedih, karena saya berjuang barang ini (rekomendasi) datang, kalau ada setan-setan datang ambil setan harus tau diri, karena tidur manis datang ambil manis tapi tidak mau berkorban,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa, rekomendasi yang diberikan DPP Partai Golkar dibawah pimpinan Airlangga dirinya ada menyimpannya di rumah.

“Karena malam itu jam 10 malam itu, orang itu dia ambil rekomendasi dari saya, akhirnya mengabaikan yang airlangga kasih. Yang Airlangga kasih ada tinggal di rumah,” tandasnya.

Disampaikannya bahwa, semua orang harus berfikir cerdas memilih pemimpin yanh akan menduduki kursi kepada daerah di Provinsi termuda di Indonesia ini.

“Wartawan ini semua ini dari Kota Sorong to, bukan ketemu bapak Lambert baru tetapi bapak Lambert sudah lama, memenangkan 8 kursi di Provinsi, saya 2 Periode di Kota Sorong, 2 kali Pileg saya menyumbangkan 8 kursi untuk partai Golkar, Periode pertama dan kedua, sebagai manusia berfikir cerdas, karena kursi itu tidak akan jatuh dari langit tetapi harus betul-betul melalui kerja keras, pengorbanan yang luar biasa bisa menghasilkan kursi itu,” terangnya.

Ditambahkannya bahwa, semua orang tau bahwa dirinya turut bersumbangsih besar dalam kehadiran Provinsi Papua Barat Daya.

“Saya menghadirkan Provinsi Papua Barat Daya yang diutus oleh Tuhan, Tuhan mengutus Lambert Jitmau membawa Provinsi Papua Barat Daya untuk hadir, bukan hanya itu, dengan semangat saya berjuang Pileg kemarin Golkar mendapatkan 8 kursi dan itu prestasi yang harus diakui secara Nasional, Golkar dan semua pimpinan mengakui saya,” tutupnya.

Ia pun mengaku siap mendapatkan sanksi dari DPP Golkar atas tindakannya tersebut. (Jharu)

Komentar