KPK Ke Pulau Um, Sebut Potensi Wisata Papua Banyak Tapi Belum Maksimal

 

SORONG, – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi salah satu destinasi wisata terkemuka di Pulau Um (Pulau Kelelawar) Malaumkarta Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (5/6/21).

Kedatangan KPK di Kabupaten Sorong tersebut bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup, sehingga dilakukan aksi bersih pantai berama komunitas pemuda Malaumkarta, yayasan Econusa dan warga setempat.

Koordinator Satgas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Wilayah III, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dian Patria menuturkan bahwa selain mendukung pelestarian alam di Papua, KPK juga ingin melihat perkembangan pemekaran wilayah. Apakah berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat atau sebaliknya.

Ia mencontohkan keberadaan Pulau Um ini merupakan potensi wisata alam yang menarik. Selain dapat melihat secara langsung burung Kelelawar, juga terdapat peninggalan sejarah berupa puing-puing pesawat Jepang yang pernah jatuh disana.

“Sejarahnya Malaumkarta sendiri , mengapa bisa dinamakan Malaumkarta? Ternyata Malaum itu menurut bahasa MOI itu adalah dataran yang luas sedangkan Karta sendiri diberikan oleh orang suku MOI terhadap orang-orang Jakarta yang berjasa mempermudah perluasan suku adat mereka,” ujar Dian Patria.

Ia berharap pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dengan dukungan anggaran yang memadai. Selain itu, KPK berharap tingkat korupsi di wilayah Sorong mulai hilang agar percepatan dana untuk perluasan hutan adat bisa cepat diselesaikan.

“Hutan adat yang diusulkan pemuda disini untuk melindungi alam dan kearifan lokal perlu diparesiasi. Kami akan berupaya membangun komunikasi dengan Kementerian terkait agar dapat terwujud,” tutup Patria.

Sementara itu, Ketua Pemuda Generasi Malaumkarta (PGM), Torinus Kalami mengatakan bahwa PGM dibantu yayasan Econusa serta didukung tetua adat dari 14 marga telah melakukan sejumlah pemetaan wilayah adat. Pemetaan wilayah adat ini juga sangat penting agar dikemudian hari tidak menimbulkan permasalahan. Selain pemetaan wilayah adat juga telah dilakukan pemetaan terhadap potensi alam di wilayah tersebut.

Pemetaan tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkan potensi alam sebagai mata pencarian warga setempat, juga sebagai bentuk eksistensi pemuda yang sudah belajar di luar Kampung untuk kembali ke kampung dan membangun kampung. (Riq)

Komentar