Ini Target “Benru” Letakan Ritme Kerja Wajah Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya

SORONG, PBD – Pj Wali Kota Sorong, Bernhard Rondonuwu semenjak dilantik telah melakukan kegiatan dengan kecepatan tinggi untuk melayani masyarakat Kota Sorong.

Terlihat dengan aksi turun lapangan, koordinasi, konsolidasi, sosialisasi hingga membuat ASN di Pemkot Sorong kembali bergairah mengikuti irama langkah orang nomor satu di Pemkot Sorong.

Direktur Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat pada Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ini, merupakan lulusan IPDN angkatan pertama tahun 1992 menunjukan dedikasinya sebagai Pamong Praja.

Usai menjabat 2 tahun sebagai Pj Bupati Maybrat, Benru sapaan akrabnya mulai meletakan dasar-dasar kepemimpinannya di Kota Sorong, meski hanya akan menjabat beberapa bulan saja hingga pelantikan Wali Kota definitif.

Ditemui saat coffee morning bersama insan Pers, Rabu (21/8/24), Benru mengatakan selain tugas utama dalam menyukseskan Pilkada serentak, ada beberapa poin utama lainnya yang menjadi targetnya dalam masa kepemimpinannya.

Berikut sorongnews.com merangkumnya dari pertemuan tersebut :

Banjir

Sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya terkenal dengan sebutan kota banjir. Hujan dengan intensitas sedang bisa membuat sejumlah areal langganan banjir tergenang. Oleh karena itu, Ia dan kepala dinas terkait telah turun melihat langsung akar permasalahan banjir dan dalam waktu dekat akan melakukan normalisasi sungai dan pengerukan sedimen tanah yang terbawa banjir.

Ia mengaku atasi banjir ini tidak bisa dalam hitungan bulan, karena permasalahan sudah menumpuk. Sehingga diharapkan dinas terkait dalam program kerjanya ada memasukan program jangka pendek, menengah dan panjang dalam mengatasi banjir.

Selain itu, Ia juga meminta agar Distrik dan lurah serta BPBD berperan aktif untuk melaporkan soal banjir.

“Distrik, lurah dan BPBD ini harus standby jangan pas banjir malah ngorok. Kalau warganya banjir sampai di dada, mereka juga harus rasa. Siapa suruh jadi pemerintah, jadi laporan pertama ke saya itu dari mereka,” ujar Benru.

Kebersihan

Selain banjir, Kota Sorong juga dikenal sebagai Kota terkotor. Oleh karena itu, Pj Wali Kota Sorong ketiga ini ingin merubah image tersebut.

Benru mengungkapkan bahwa telah memanggil pihak ketiga yang mengelola sampah dan kebersihan di Kota Sorong. Hingga membuat grup WA untuk memantau kinerja tukang bersih-bersih tersebut.

“Setiap pagi Saya bisa pantau laporan dari mereka, ijin Bapak Saya ada di TPS ini,” ungkapnya.

Memang diakui olehnya bahwa untuk tempat pembuangan sampah di Kota Sorong ini masih sedikit. Hanya ada 20 dari total 40 lebih kebutuhan. Kota Sorong ada 10 Distrik dan 41 kelurahan, minimal masing-masing ditiap kelurahan ada TPSnya.

“Tapi yang terjadi akhirnya masyarakat buat TPS sendiri karena tidak ada TPS khusus,” ujar Benru.

Selain memanggil petugas kebersihan, Ia juga telah mencanangkan gerakan bersih-bersih yang diawali dari titik 0 Kota Sorong di Distrik Maladumes. Ini dilakukannya mengingat Distrik Maladumes terkenal sebagai tempat wisata pantai. Sehingga perlu gerakan bersih-bersih oleh semua pihak.

“Jadi Saya sudah berikan tugas, untuk bersih-bersih ini tiap OPD akan menjadi koordinator di beberapa titik. Misalnya di Kilometer 10 sampai 12 koordinatornya Dinas Lingkungan Hidup, maka Ia bertugas mengerahkan potensi yang ada disana, mulai dari Distrik, Kelurahan, Pengusaha, Sekolah, instansi vertikal untuk turut bersih-bersih. Bersih-bersih bukan hanya hari Jumat saja tapi setiap hari,” urai Benru.

OPD terutama Satpol PP menurut Benru punya tugas baru untuk mensosialisasikan mengenai jam buang sampah di TPS kepada masyarakat. Agar saat petugas pengangkut sampah mengangkut sampah tidak ada lagi sampah susulan.

Kriminal

Julukan ketiga Kota Sorong adalah Kota bajingan, dengan angka kriminalitas yang tinggi. Hal ini pun menjadi sasaran Benru untuk merubah sebutan tersebut menjadi Kota Sorong yang damai dan nyaman untuk siapa saja.

Dalam rangka memberantas tingkat kriminalitas di Kota Sorong, seperti begal, pencurian dan lainnya. Ia telah meminta Kerjasama dengan PLN untuk menerangi sejumlah titik lokasi rawan kriminalitas. Kemudian koordinasi dengan pihak kepolisian, Kodim untuk mengaktifkan Babinsa atau bhabinkamtibmas dimasing-masing wilayah.

“Saya minta PLN untuk menerangi jalan-jalan yang masih gelap itu dan minta Pak Kapolres, Pak Dandim untuk mengaktifkan bhabinkamtibmas dan babinsanya ditingkat bawah untuk pengamanan yang lebih masif,” ujarnya.

Ia berharap, upayanya meletakan dasar perubahan didukung oleh semua ASN dan masyarakat di Kota Sorong.

“Mohon dukungannya juga ke teman-teman media untuk mensosialisasikan setiap kebijakan-kebijakan yang Kami lakukan,” harap Benru.

Dalam kegiatan coffee morning bersama jurnalis media massa di Kota Sorong, hadir Asisten 2 Pemkot Sorong, Tamrin Tajudin, Plt Kadis Kominfo J. Sijabat, Plt Kadis LHK, Amosh Karet dan sejumlah OPD lainnya.(Oke)

__

Komentar