Imbauan Polisi Pasca Kembang Api Meledak Ditangan Seorang Warga Merauke Hingga Diamputasi

MERAUKE, PAPUA SELATAN – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Merauke, AKBP Sandi Sultan melalui Kasie Humas Polres Merauke, AKP Ahmad Nurung mengimbau warga Merauke untuk berhati-hati saat menyalakan kembang api.

Resiko bermain kembang api dialami oleh seorang warga Merauke inisial J (26) yang menjadi korban ledakan kembang api. Tangan Juardi terancam diamputasi karena beberapa jarinya terlepas dan kini dirawat intensif di rumah sakit.

“Kejadian ledakan kembang api mengenai salah satu korban ditanggannya betul adanya (Jum’at, 22 Desember 2023 malam, red) di Jalan Seringgu Merauke. Kembang api bisa meledak tidak beraturan apabila sudah kadaluarsa,” ungkapnya dalam konferensi pers di Libra Merauke, Provinsi Papua Selatan, Sabtu (23/12/23).

“Korban yang terkenda kembang api, sebagian jari-jari kedua tangannya terlepas sehingga kemungkinan diamputasi,” beber Kasie Humas Polres Merauke.

Kasie humas Polres Merauke

AKP Ahmad Nurung menjelaskan, korban kembang api tersebut tangannya terkena ledakan saat ledakan keempat setelah 3 ledakan awal menyala ke udara. Adapun kembang apinya berukuran 1,8 inc dengan jenis 8 sloop ledakan.

“Kembang apinya sudah dinyalakan sekitar 3 ledakan terjadi ke udara. Berikutnya ke tangan,” ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, Polres Merauke mengingatkan kepada warga Merauke agar apabila menyalakan kembang api lebih berhati-hati supaya tidak mencelakai diri sendiri maupun orang lain.

Saat menyalakan kembang api, Kasie Humas melarang warga memegang langsung dengan tangan. Akan tetapi, kembang api diikat dipagar atau ditanam.

Ahmad Nurung menegaskan, pengedar kembang api agar jangan menjual barang yang sudah kadaluarsa terutama kembang api yang sudah disimpan bertahun tahun.

“Masyarakat harus lebih berhati hati menyalakan kembang api terutama saat malam tahun baru,” pesannya. (Hidayatillah)

Komentar