SORONG, – Tim hisab rukyat Kota Sorong terdiri dari kementerian agama Kota Sorong, Kabupaten Sorong, BMKG, IAIN Sorong, Majelis Ulama Indonesia Kota Sorong, Pengurus Muhammadiyah, Pengurus Nahdatul Ulama, Universitas Muhammadiyah Sorong, Baznas, BSI, sejumlah tokoh agama terlihat mengikuti pemantauan hilal di rooftop hotel Waigeo Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (1/4/22).
Dalam hasil pemantauan, kepala BMKG stasiun Geofisika Sorong, Rully Oktavian Hermawan dalam pemaparannya di depan tim hisab Kota Sorong mengatakan bahwa ada 29 titik pengamatan hilal di Indonesia termasuk Sorong.
Dimana dalam pengamatan BMKG hingga pukul 18.21 WIT diketahui bahwa potensi hilal tidak terlihat dengan konjungsi matahari terbenam dengan ketinggian hilal 1,11 derajat.
Sedangkan Tinggi hilal 1,29 derajat, elongasi 3,00 derajat, fraksi iluminasi 0,07 persen dan umur bulan 2,57 jam.
Usai pemaparan dari kepala BMKG, satu persatu tim hisab melihat secara langsung melalui peralatan yang disediakan BMKG. Dimana seluruh peserta tim hisab menyatakan tidak dapat melihat hilal.
Sehingga tim hisab yang dibacakan oleh Kepala Binmas Islam Kemenag Kota Sorong, Agung Sibela menyatakan bahwa Hilal tidak terlihat di Sorong dan selanjutnya akan dilaporkan ke tim hisab rukyatul hilal Kemenag di Jakarta untuk disidangkan.
Sementara itu, Ketua Tim Hisab Rukyatul Hilal Kota Sorong, Kismaan Rahayaan mengatakan bahwa sebagai umat Islam tentunya berkeyakinan harus taat, tunduk dan patuh mengikuti hasil sidang Isbat yang akan dilakukan oleh pemerintah pada pukul 19.00 WIB.
“Oleh sebab itu kami mohon kesabaran semua umat Muslim, mari kita ikuti aktifitas senja dengan serius membuahkan hasil sehingga seluruh umat Islam melaksanakan ibadah puasa dan tidak akan terpengaruh oleh hal-hal lain,” ujar Kisman.
Kepala Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri pun menyatakan bahwa semua keputusan awal bulan Ramadhan menunggu kepastian pemerintah dan berharap semua umat muslim untuk bersama-sama menghormati keputusan pemerintah.
Asisten 2 kota Sorong mewakili Wali Kota Sorong, Thamrin Tajudin dalam sambutannya mengatakan bahwa Minyak goreng juga menjadi ujian masyarakat memasuki bulan puasa. Masyarakat diimbau jangan panik karena ketersediaan minyak goreng dan bahan makanan stoknya masih ada.
Ia pun mengimbau kepada warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadhan. Prestasi yang diraih 2020/2021 Indeks toleransi tertinggi di Indonesia ada di Papua Barat.
“Mari jaga Papua Barat sebagai zona damai khususnya kota Sorong dan daerah penyangga lainnya yang menjadi project kerukunan beragama di Indonesia,” ajak Thamrin. (Oke)
Komentar