Hilal di Papua Barat Daya Minus 2 Derajat, 1 Syawal Tunggu Putusan Sidang Isbat Kemenag RI

SORONG, PBD – Kementerian Agama (Kemenag), Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), tim rukyatul hilal serta pihak terkait lainnya menggelar pemantauan rukyatul hilal 1 Syawal 1446 H bertempat disalah satu hotel di Kota Sorong, Sabtu sore (29/3/25)

Pantauan Sorongnews.com, tim BMKG beserta tim rukyatul hilal telah mempersiapkan peralatan di lokasi untuk melakukan pemantauan hilal. Terlihat pemantauan hilal menggunakan satu teropong bintang beserta peralatan lainnya.

Terpantau sekitar pukul 16.55 WIT, cuaca cerah di lokasi pemantauan hilal.

Pengamat Geofisika BMKG Kelas III Sorong, Yan Adi Segoro menuturkan bahwa data hilal saat matahari terbenam pada Sabtu (29/3/25) tinggi hilal berada di -2,82 derajat dengan elongasi 1,34 derajat.

“Dari data kondisi dan keberadaan hilal, maka Sabtu (29/3/25) di Kota Sorong Papua Barat Daya hilal tidak terlihat,” tutur Pengamat Geofisika BMKG Kelas III Sorong, Yan Adi Segoro.

Lebih lanjut, diakuinya bahwa, posisi hilal diprediksi
akan terlihat pada Minggu (30/3/25).

“Dari data hilal saat matahari terbenam pada Minggu (30/3/25), diprediksi hilal akan terlihat, dengan ketinggian hilal 9,358 derajat, dengan elongasi 13,39 derajat,” imbuhnya.

Kemudian, Kepala Pendidikan Islam Kemenag Papua Barat Rofiul Amri menyebutkan bahwa, terkait penetapan 1 Syawal 1446 H, pihaknya masih menunggu keputusan sidang Isbat Kemenag RI di Jakarta.

“Dalam pemantauan hilal ini, di Kota Sorong Papua Barat Daya dinyatakan hilal tidak terlihat, untuk penetapan 1 Syawal 1446 H, kita bersama-sama tunggu hasilnya dari pelaksanaan sidang isbat yang digelar Kemenag RI, Jakarta,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pemantauan hilal ini, diakui secara ilmiah terdapat dua metode yang digunakan, yakni metode hisab dan rukyatul hilal.

“Secara ilmiah, terdapat dua metode yang digunakan untuk melakukan pemantauan hilal yaitu metode hisab dan rukyatul hilal. Untuk pemantauan hilal saat ini kita bersama-sama menggunakan metode rukyatul hilal,” ujar Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim.

Atas nama pribadi, keluarga, pemerintah Kota Sorong serta segenap lapisan masyarakat Kota Sorong dirinya mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin.

“Saya Wakil Wali Kota Sorong atas nama keluarga, pemerintah Kota Sorong dan seluruh lapisan masyarakat Kota Sorong mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya.

Terlihat hadir, perwakilan TNI Polri, Ormas Islam dan perwakilan perguruan tinggi, kepala kemenag Kota Sorong, perwakilan kemenag se Papua Barat Daya, Ketua PHBI Kota Sorong, Ketua DMI Kota Sorong, Asisten II Pemkot Sorong dan pihak terkait lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, terkait penetapan hari Idul Fitri 1 Syawal 1446 H masih menunggu keputusan resmi yang akan disampaikan melalui sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama RI pada Sabtu malam (29/3/25). (Jharu)

Komentar