MERAUKE, PAPUA SELATAN – Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke bermitra dengan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H Sulaeman L Hamzah menggelar bimbingan teknis (bimtek) akselerasi ekspor komoditas pertanian dalam rangka mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian (Gratieks) di Balai Kampung Waninggap Kai (Semangga 3), Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Kamis (2/3/23).
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Selatan, Apolo Safanpo dalam sambutannya saat membuka kegiatan menuturkan, sasaran dari seluruh program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah adalah rakyat atau masyarakat.
Oleh karenanya, setiap kementerian atau lembaga maupun anggota legislatif yang datang langsung menyentuh masyarakat, memberikan dampak signifikan terhadap program pembangunan kesejahteraan.
“Secara khusus yang dilakukan Bapak Sulaeman Hamzah bukan kali ini saja, namun secara rutin datang membantu, membimbing, mendampingi masyarakat dalam bidang pertanian, peternakan, perkebunan, pendidikan, kesehatan dan lainnya yang menyentuh langsung di Provinsi Papua Selatan bahkan seluruh Papua Dapil beliau,” ungkap Gubernur.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Sulaeman Hamzah bersama Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H Sulaeman Hamzah, Ibu Fauzun Nihayah dan jajaran yang senantiasa membantu mendampingi masyarakat kami disini,” sambung orang nomor satu di Papua Selatan.
Menurut Gubernur Safanpo, kolaborasi yang dibangun oleh Anggota Komisi IV DPR RI, H Sulaeman Hamzah sangat penting.
“Kita tidak dapat membangun berbagai sektor dengan kemampuan dan kapasitas sendiri. Kemitraaan sangat diperlukan. Setiap orang memiliki kharisma sendiri-sendiri. Apabila kita bersatu, berkolaborasi maka akan mendekati bahkan dapat mencapai kesempurnaan,” lugasnya.
Diharapkan, tujuan mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat secara optimal di Papua Selatan dapat terwujud.
Gubernur menjelaskan, jaring roda perekonomian suatu daerah harus memperhatikan 3 sektor antara lain, produksi, distribusi, dan pasar.
Dia merincikan, sektor produksi harus disediakan lahan, bibit, pupuk, alsintan dan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti bimtek kali ini bagi petani.
Sedangkan sektor distribusi harus memperhatikan jaringan jalan, pelayaran, penerbangan dan konektivitas antar moda transportasi yang dibutuhkan.
Sementara itu, sektor pasar harus dimiliki untuk bisa memasarkan komoditas hasil produksi masyarakat. Dengan demikian, 3 sektor itu harus saling menunjang.
“Kalau produksi kita tinggi, tapi sektor distribusi kurang bagus dan tidak punya pasar maka hasil-hasil pertanian, komoditas sumber daya alam yang diproduksi tidak akan memberikan dampak optimal kepada produsen. Sebaliknya, kita punya distribusi bagus dan pasar banyak, namun jika produksi menurun maka akan menyebabkan inflasi atau kemahalan harga. Sehingga kita harus menjaga keseimbangan antara aspek produksi, distribusi, dan pasar,” ungkap Apolo Safanpo.
Dikesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H Sualeman L Hamzah mengungkapkan, tahun ini ada sebanyak 100 paket bimtek pertanian yang diturunkan ke Papua Selatan bekerjasama dengan kementerian. Guna membantu para petani yang SDM-nya perlu ditingkatkan.
“Bermula dari bantuan alsintan dan lainnya yang sudah kita bagikan, kalau dibiarkan petani tidak memahami secara teknis. Karena itu mau tidak mau harus kita siapkan lewat bimtek ini agar melatih petani menjadi profesional menuju pertanian modern,” ungkap Ketua Flobamora Provinsi Papua.
Kemarin Politeknik Manokwari datang melatih UPO. Bahkan ada 150 anak bisa diterima disana ful beasiswa khusus pertanian maka anak-anak kita ayo tangkap peluang ini,” ujarnya.
Dikatakan, sasaran bimtek kali ini pada 125 petani hortikultura wilayah Distrik Semangga agar menjadi petani yang mapan.
Terlebih dimasa Covid-19, produk hortikultura menjadi satu-satunya komoditi pertanian yang berhasil dikirim keluar negeri atau ekspor hingga petani meraup untung.
“Merauke harus bisa ambil kesempatan dan tangkap peluang itu. Saya punya paket bantuan, minta ke kementerian berupa kebun buah, kampung buah dan bibit buah terus kita bagi-bagi ke masyarakat. Apalagi kita punya provinsi baru, jangan harap komoditi dari luar. Kita mesti produksi dan penuhi kebutuhan pasar sendiri dari Merauke bahkan kalau bisa ekspor,” tegasnya.
Sulaeman Hamzah mengajak OPD Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Merauke, TNI-Polri, Karantina, Bea Cukai serta stakeholder untuk bersama-sama dengan legislatif membangun daerah secara keroyokan sesuai tugas pokok fungsi masing-masing.
“Mari kita terus bersinergi dengan pemerintah dibawah kepemimpinan Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo. Jika saya masih dipercaya sebagai wakil di senayan periode berikut 2024. Saya memilih menjadi wakil rakyat dari Dapil Papua Selatan maka bantuan alsintan kita fulkan di 4 kabupaten, tidak lagi 29 kabupaten/kota seperti sekarang. Masyarakat yang belum dapat, mari supaya kita sama-sama bisa jalan. Apalagi menuju mekanisasi, tidak bisa hanya diam saja,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H Sulaeman L Hamzah, Fauzun Nihayah mengakui, berbagai program yang diperjuangkan oleh H Sulaeman Hamzah untuk masyarakat dikelola di rumah aspirasi.
2023, rumah aspirasi H Sulaeman Hamzah akan melaksanakan 100 paket bimtek berbagai sektor di Papua Selatan (Merauke, Asmat, Boven Digoel, dan Mappi). Bimtek telah dimulai dari Distrik Kurik selanjutnya kali ini wilayah Semangga.
“H Sulaeman L Hamzah punya komitmen yang besar, tidak hanya alsintan yang dipenuhi untuk kebutuhan petani tetapi juga peningkatan SDM petani, nelayan dan sebagainya menjadi perhatian bersama,” jelas Srikandi Partai NasDem.
Fauzun Nihayah meminta kerjasama kepala distrik dan kepala kampung, untuk mengawasi seluruh program rumah aspirasi H sulaeman Hamzah yang diterima masyarakat agar tidak disalah gunakan. Anggota DPR Papua ini menegaskan, seluruh bantuan aspirasi harus dikelola secara kelompok, bukan pribadi. Rumah aspirasi H Sulaeman L Hamzah siap menerima pengaduan ketika alsintan disalah gunakan untuk ditindaklanjuti.
“Jumlah bantuan alsintan yang dibawa H Sulaeman Hamzah ke Merauke sampai 2022 sebanyak 1.500 lebih unit. Kemudian, ada program lain UPO, ternak sapi, kambing dan sebagainya. Tentu program ini tidak akan maksinal ketika tidak ada kerjasama yang baim dari kita semua,” ujar Direktur Eksekutif.
Kepala Karantina Pertanian Kelas I Merauke, drh. Cahyono menyampaikan, lahan pertanian di Merauke seluas 1,2 juta hektar yang diharapkan bisa menjadi lumbung pangan nasional justru perkembangan data komoditas hortikultura belum maksimal.
“Karena itu, Barantan bekerjasama dengan anggota Komisi IVDPR RI, H Sulaeman Hamzah menggelar bimtek dengan mendatangkan pemateri dari Unhas dan Unmus, ahar petani hortikultura mengantisipasi kendalanya dan bisa memaksimalkan produk,” bebernya.
Terlebih, sambung Cahyono, dalam waktu dekat akan dibuka Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, yang menjadi salah satu peluang pasar bagi masyarakat Papua Selatan melakukan ekspor ke Papua Nugini (PNG).
“Jarak PLBN Yetetkun dengan kota di PNG tidak terlalu jauh. Kita harus manfaatkan pembukaan PLBN Yetetkun sebagai market baru. Luasan lahan pertanian kalau benar-benar dimaksimalkan, pasti akan melimpah produknya,” sebutnya.
Menurut Dia, Timika juga menjadi wilayah terdekat yang bisa dipasok komoditi pertanian dari Merauke. Ketua panitia kegiatan, Abdur Rasyid menambahkan, tujuan bimtek karantina untik membekali para petani tentang peluang dan tantangan komoditas hortikultura, sehingga dapat menyiapkan produk ekspor unggulan daerah yang mampu memenuhi persyaratan karantina negara tujuan.
Mengangkat tema “peluang dan tantangan komoditas hortikultura di Merauke serta upaya peningkatan kualitas dan kuantitas menuju pasar global”.
“Diharapkan petani mengetahui dan memahami peluang dan tantangan komoditas hortikultura, persyaratan karantina negara tujuan ekspor produk pertanian dan mampu menyiapkan produk ekspor berkualitas, tertelusur dan berkelanjutan serta memenuhi persyaratan karantina negara tujuan,” pungkaa Rasyid. (Hidayatillah)
Komentar