SORONG, PBD – Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test (FPT) kepada 35 calon anggota Bawaslu Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat dan Kota Sorong perideo 2023-2028, selama dua hari dari tanggal 5 sampai 6 Agustus 2023 di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Ketua Bawaslu Papua Barat Daya Farli Sampe Toding Rego melalui Kordiv SDM, Organisasi dan Diklat, Sofyan kepada wartawan melalui telepon celulernya, Selasa (8/8/2023) menjelaskan, dari 36 orang yang seharusnya mengikuti tes lanjutan hanya 35 orang yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Hal ini disebabkan 1 orang bernama Yulius Yarollo dari Kabupaten Sorong Selatan mengundurkan diri karena yang bersangkutan telah lolos di KPUD Sorong Selatan.
Selanjutnya, 35 orang yang mengikuti uji FPT menggunakan metode Semi Structured Group Discussion (SSGD). Dimana metode ini terdiri dari 6 orang dari tiap kabupaten/kota membahas sejumlah materi diskusi terkait Kepemiluan, netralitas ASN, netralitas Penyelenggaram Berita Hoax, Politik uang, politik identitas, pelanggaran kampanye dan lainnya serta presentasi video inovasi.
“Kita sebagai Komisioner Bawaslu Provinsi PBD tugasnya menjadi pengamat, memberikan penilaian terhadap jalannya proses diskusi tersebut. Ada beberapa aspek penilaian sesuai juknis yang diberikan dan tidak ada proses tanya jawab. Bawaslu Papua Barat Daya hanya pemilaian dan merekap selanjutnya dikirim ke pusat, tahapan berikutnya tinggal menunggu keputusan Bawaslu RI,” terang Sofyan.
Ditambahkan olehnya bahwa Bawaslu RI juga ada penilaian terhadap inovasi, dimana inovasi yang dituangkan dalam video itu merupakan program kerja ketika mereka menjadi anggota Bawaslu RI.
“Sampai disini tugas Bawaslu PBD sudah tuntas, karena penilaian akhir ada pada Bawaslu RI. Siapapun nanti yang ditentukan sebagai 3 besar adalah orang-orang terbaik yang telah melalui proses panjang tersebut,” ujar Sofyan. (Oke)
Komentar