SORONG, – Sejak diluncurkan oleh Inspektur Utama BPS, Akhmad Djaelani di Kota Sorong, Senin (19/2/22) terkait Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), sejumlah warga mulai bertanya-tanya mengenai Regsosek tersebut. Salah satunya keterkaitan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menanggapi kabar bahwa Regsosek untuk data Pemilu 2024, dibantah oleh Kepala BPS Kota Sorong, Merry. Usai mengisi kegiatan Rapat Kordinasi dengan stakeholder terkait rencana pendataan awal regsosek, di salah satu hotel Kota Sorong, Papua Barat, (Rabu (21/9/22), Merry mengatakan dengan tegas bahwa Regsosek bukan untuk kepentingan Pemilu.
“Regsosek ini tidak ada kaitannya dengan pemilu, karena ini khusus untuk mendapatkan satu data perlindungan sosial. Tadi saya sudah sampaikan data ini nanti bisa dimanfaatkan untuk Kementerian terkait, misalnya data untuk UMKM, terus untuk penerima bansos, untuk data perumahan, data ketenagakerjaan, data pendidikan, data kesehatan, jadi nanti ketika pemerintah meluncurkan program itu benar-benar nanti akan tepat sasaran untuk orang-orang yang akan diberikan bantuan. Kami akan mendata seluruh penduduk nanti kalau ada rumah tangga miskin keluarga miskin kami akan foto, foto tempat tinggalnya jadi petugas kami itu nanti akan mengambil gambar terus petugas juga akan ada tandai lokasi. Ketika dia akan turun lapangan ada tandai lokasinya di daerah ini di kelurahan ini, di RW ini ada penduduk yang miskin,” ungkap Merry.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku akan menerima petugas BPS dengan baik jika melakukan pendataan, menurut mereka pendataan ini sangat berguna dan menjadi data resmi oleh pemerintah.
“Selama ini kan data itu berbeda-beda, dari kelurahan beda, dari dinas beda, dari kementerian nanti beda lagi, misalnya kaya kemarin korban banjir saja, ada yang terima bantuan dobol-dobol (Double-double) ada yang tidak kebagian. Kami harap data ini sudah nanti yang dipakai untuk bantuan-bantuan sosial,” ujar Econ salah satu warga kilo meter 9,5. (oke)
Komentar