MAYBRAT, – Sekretaris DPD Partai Golkar Papua Barat, Selviana Wanma dan Waket Organisasi Alif Permana dipercayakan memimpin berjalannya Musyawarah Daerah atau Musda ke V Golkar Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) di Gedung Hotel Mratuwa, Kamis (24/3) lalu. Musda didalam penentuan nahkoda kuning lambang pohon beringin ini ada dua kader terbaik bertarung yaitu Jefry Kwetari dan Zakarias Kambu.
Musda V pemilihan ketua DPD Golkar Sorsel ini berjalan baik, dan aman kurang lebih tiga jam. Meski ditengah jalannya musda sempat terjadi keributan yang sangat alot, dimana sikap emosional dari beberapa kader-kader sulit dikendalikan. Tapi dengan sikap bijaksana bisa diredam oleh sekretaris DPD Partai Golkar Papua Barat.
Akhirnya, musda V yang cukup alot ditubuh Partai Golkar seribu satu sungai ini berujung dengan kesepakatan hasil yang profesional. Dimana, Zakarias Kambu terpilih secara sah dan dipercayakan untuk menahkodai Golkar Kabupaten Sorsel periode 2022-2025. Hasil inipula diterima secara baik seluruh peserta maupun kader di Partai Golkar.
Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat, Selviana Wanma via telephone seluler, Sabtu (26/3/22) mengatakan bahwa secara aturan musda ke V Golkar di Kabupaten Sorsel sudah selesai. Dari hasil musda ini, Zakarias Kambu secara sah sudah terpilih sebagai ketua DPD Partai Golkar Sorsel, Papua Barat. Untuk itu, dalam angenda berikut tinggal dilantik.
“Dengan adanya hasil musda tersebut maka jabatan ketua DPD dan pengurus lama telah berakhir. Sebab dalam musda ke V itu telah menghasilkan nahkoda baru Partai Golkar di Sorsel yakni, Zakarias Kambu. Maka agenda selanjutnya kita tinggal pelantikan terhadap ketua DPD dan pengurus yang baru”, tegas Srikandi Raja Ampat itu.
Selviana juga menuturkan dinamika yang terjadi saat musda V Golkar Sorsel tersebut adalah hal yang biasa di dalam tubuh Partai Golkar. Apalagi, kata dia, dalam kepartaian karena semua kader-kader terbaik mempunyai hak yang sama untuk bertarung jadi pemimpin. Tapi setelah ada hasil semua tetap bersatu di dalam keluarga besar Golkar.
“Kalau tidak ada dinamika-dinamika, itu namanya bukan organisasi, dan hal itu biasa terjadi. Semuanya itu demi kebaikan sebuah organisasi, kebaikan Golkar sendiri di dalam menghadapi pesta demokrasi 2024. Namun, setelah ada hasil semua tetap solid, bersatu dan kompak di dalam keluarga besar Partai Golkar”, tutup Selviana Wanma. (Valdo)
Komentar