Syukuran HUT ke 25, Ikaswara Gelar Wayang Kulit, Campur Sari dan Makan Malam Gratis Bagi Warga

SORONG, PBD – Ikaswara Kota Sorong merayakan hari jadinya yang ke 25 dengan acara syukuran digelar di pendopo Ikaswara jalan patriot Kilometer 12 masuk, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu malam (2/11/24).

Acara syukuran tersebut diwarnai dengan penampilan angklung dari Perempuan pasundan, tarian anak dari sanggar tari Ikaswara binaan Budi Pangerti, campur sari hingga gelaran wayang kulit dipandu Ki dalang Akhmad Sodiq.

Ketua panitia, Hendy Pramana mengatakan sebelum puncak HUT pada hari Sabtu (2/11), panitia telah menggelar berbagai kegiatan dimulai dari upacara 17an, lomba-lomba, dilanjutkan pada 16 oktober dengan kegiatan fun run, fun walk, donor darah dan gebyar UMKM sebanyak 24 stand.

“Sedangkan pada puncak peringatan hari ini telah kami gelar acara syukuran pemotongan tumpeng, wayang kulit dan campur sari,” ujar Hendy.

Adapun sumbangan dari sejumlah sponsor diantaranya Kadispora Provinsi Papua Barat Daya, sejumlah instansi, donatur sebanyak Rp154juta dan biaya operasional selama kegiatan sebanyak Rp131juta sehingga masih ada surplus Rp23juta.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada sponsor pasangan calon wali kota sorong nomor urut 4 Gusti Sagrim – Syaiful Maliki Arif (Gasful) dan Calon Gubernur nomor urut 4, Jopie Onesimus Wayangkau.

Ketum Ikaswara kota Sorong, Ahmad Murtadho mengucapkan terima kasih atas kerja keras panitia yang sukses menggelar berbagai kegiatan dalam perayaan HUt ke 25 Ikaswara.

“Patut di apresiasi karena Ikaswara 25 tahun berdiri, baru malam hari ini bisa laksanakan pagelaran wayang kulit. Wayang kulit ini salah satu budaya yang harus terus dilestarikan. Kalau tidak ada Pagelaran wayang seperti ini. Generasi saat ini tidak akan mengenal apa itu wayang yang penuh makna filosofi harus uri-uri budaya tanah leluhur kita pulau jawa,” ujar Ahmad.

Ditambahkan oleh Tupono, ketua Ikaswara Papua Barat Daya bahwa gelaran wayang kulit ini tidak akan berbenturan dengan budaya lokal. Sebaliknya, dapat terjadi akselerasi antara budaya lokal dengan budaya masyarakat nusantara.

“Wayang kulit dengan tema Gondomono Sayembra ini sangat tepat diceritakan dalam posisi Pilkada saat ini. Dimana Sengkuni ini diceritakan sebagai provokator. Untuk melawan orang-orang yang jahat perlu seorang kesatria dalam melawannya. Tujuan akhir dari pagelaran wayang kulit ini adalah Pilkada bisa terwujud dengan memilih pemimpin yang amanah,” ucap Tupono.

Nampak syukuran itu dihadiri pula paslon wali kota dan wakil wali kota Sorong, Agustie Sagrim – Syaiful Maliki Arif dan Calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 4, Jopie Onesimus Wayangkau bersama isteri.

Agustie CR Sagrim mengucapkan diusia ke 25 tahun, Ikaswara sudah waktunya menjaga integritas dan satu swara untuk mendukung warganya Syaiful Maliki Arif yang akan maju bersama dirinya dalam kontestasi Pilkada Kota Sorong.

Pada kesempatan tersebut, Ia juga menyerahkan 1 buah doorprize kepada warga yang bisa menjawab pertanyannya yaitu, siapa nama Pj Wali Kota Sorong saat ini.

Sementara Jopie Wayangkau mengucapkan terima kasih kepada Ikaswara yang selama 25 tahun telah menjadi rumah bagi seluruh warga Jawa dan sunda di Kota Sorong.

Ia pun membagikan 1 unit mesin cuci kepada warga yang bisa menjawab pertanyaannya yaitu apa makanan khas Semarang.

Pantauan sorongnews.com wayang kulit menarik perhatian warga bukan saja orang jawa tapi warga lainnya. Tua muda terlihat menyimak pagelaran wayang dengan antusias meski jam telah menunjukan pukul 00.00 WIT. Panitia juga menyiapkan makan malam prasmanan bagi warga yang menonton.

Wayang kulit sendiri berakhir hingga pukul 04.00 WIT sebelum memasuki waktu subuh. Sejumlah warga memilih tetap bertahan sambil ditemani kopi, kacang rebus dan jagung rebus menyimak akhir cerita ki dalang. (Oke)

Komentar