Semangat Jaga Alam dan Sungai Remu, Yayasan Ini Berikan Penghargaan dan 1 Perahu Patroli

SORONG, PBD – Yayasan Bentang Alam Papua, Yayasan Satu Harapan dan sejumlah organisasi lingkungan melakukan Deklarasi Sorong Bersih dan Bersama Jaga Alam Papua Barat Daya serta Peluncuran Tim Patroli Penjaga Sungai, yang berlangsung di Rumah Singgah dan Sekolah Sungai HBM Jalan Sriti II, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (23/11/23).

Founder sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Bentang Alam Papua Syafruddin Sabonama mengatakan, sebagai daerah otonom baru, Provinsi Papua Barat Daya akan menjadi magnet bagi banyak orang untuk datang kemudian mencoba mengadu nasib disini.

Tentu ketika semakin banyak orang datang, maka mereka harus diberikan pemahaman bahwa daerah ini tidak membutuhkan perilaku-perilaku yang tidak sehat dan tidak bersih.

“Sehingga harapan bahwa siapapun yang datang dan hidup bersama di Provinsi Papua Barat Daya, mereka harus sama-sama berkomitmen untuk menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Menurut Sabonama, Yayasan Bentang Alam Papua dideklarasikan dan didirikan untuk mengirim pesan bahwa ternyata menjaga alam yang bebas dari sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama semua elemen komponen masyarakat.

“Pemerintah tetap menjadi pengendali bahwa mereka yang harus memimpin upaya-upaya itu, termasuk salah satunya mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa perilaku membuang sampah sembarangan adalah sebuah tindakan melawan hukum dan akan ada konsekuensi jika itu dilakukan,” ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan ini dipusatkan di pinggir sungai karena penataan kawasan daerah aliran sungai tetap seperti itu sejak Ia tinggal disana tahun 70an. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan bisa memotivasi pemerintah dan juga semua stakeholder untuk sama-sama menjaga Sungai Remu.

“Fungsi sungai remu selain sebagai daerah aliran sungai, juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata alternatif yang kemudian bisa sama-sama dikembangkan. Semua mempunyai tanggung jawab bersama untuk merawat dan menjaga sungai ini, kemudian pemerintah menata dengan membangun bantaran sungai dengan tetap memperhatikan bahwa manusia alam dan pembangunan itu saling punya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” bebernya

Lebih lanjut disampaikan Sabonama, Tim Patroli Sungai dibentuk juga untuk melakukan aktivitas mengkampanyekan jangan lagi buang sampah di sungai.

“Tim patroli sungai mereka akan dilengkapi dengan sound system dan toa, untuk mengkampanyekan kepada masyarakat yang hidup di bantaran sungai jangan buang sampah di sungai. Hari ini kami berikan bantuan satu unit motor tempel, dengan harapan mesin itu dapat mendukung operasional mereka,” imbuhnya.

Ditambahkannya, Sungai Remu melewati 3 distrik dan masyarakat yang hidup di bantaran Sungai Remu sekitar 82.000 orang.

“Bayangkan ketika masyarakat yang mendiami bantaran sungai tidak terus diberikan pemahaman dan edukasi, maka mereka juga pasti tidak punya kesadaran. Upaya-upaya dengan pembentukan tim konservationis ini, harapannya mereka akan meneruskan tradisi bahwa tanggung jawab merawat alam adalah tanggung jawab kita semua,” tandasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya Julian Kelly Kambu menyatakan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada Yayasan Bentang Alam Papua atas dedikasi dan komitmennya untuk terus menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan dan alam sekitarnya.

“Harus diingat bahwa urusan pelestarian alam bukanlah masalah kecil, karena menyangkut masa depan generasi kita,” ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan Deklarasi Sorong Bersih dan Bersama Jaga Alam Papua Barat Daya menjadi momentum bagi semua pihak, untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan memilih dan berfikir cerdas untuk kelestarian lingkungan hidup.

“Saya berharap dengan dilaksanakan kegiatan Deklarasi Sorong Bersih dapat mewujudkan kepedulian semua lapisan masyarakat terhadap lingkungan di sekitar, juga mendorong pengelolaan sampah supaya kita dapat bersama-sama menikmati dan akan memberikan kelangsungan hidup terhadap anak cucu,” tandasnya.

Masalah plastik dan bahan-bahan industri, sambungnya, masih menjadi permasalahan pokok yang mengakibatkan sumber pencemaran lingkungan.

“Jika kita mau dan sangat ingin memulainya dengan beralih dan mempertimbangkan gaya dan pola hidup dalam mengkonsumsi produk yang berkaitan dengan plastik dan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan, tentu masalah ini akan segera teratasi,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut Kelly Kambu juga secara simbolis menyerahkan bantuan 1 unit mesin perahu kepada tim patroli sungai.

Sebelumnya, sejumlah tokoh dan jurnalis diantaranya Kepala DLHKP Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, Ketua Konservasi sekaligus ketua dewan adat suku Maya, Kris Tebu, pemred sorongnews.com, Olha Irianti Mulalinda, Ketua FJPI Papua Barat Daya, Fauzia, wartawati balleonews, Irianti dan sejumlah tokoh lainnya diberikan penghargaan oleh Yayasan Bentang Alam Papua karena dianggap memiliki komitmen dan dedikasi dalam pelestarian alam atau melalui karya-karya jurnalistik yang mengedukasi masyarakat untuk terus menjaga alam.

Serta deklarasi damai dukungan untuk menjaga alam Papua Barat Daya dari pencemaran lingkungan. (Oke)

Komentar