SORONG,- Dampak pandemi COVID-19 tak hanya dirasakan oleh para pedagang dan pekerja kantoran, namun juga dirasakan oleh jajaran Polsek Sorong Barat, yang selama ini mengalami peningkatan kasus kriminal, hal itu diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Sorong Barat, IPTU Masuri, Saat dijumpai sorongnews.com Jumat sore (18/3/22).
Dikatakannya selama COVID-19 melanda, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan vaksinasi, pasalnya Kota Sorong, Papua Barat, pada waktu itu termasuk dalam zona merah, sehingga dilakukan vaksinasi agar memutuskan mata rantai penularan COVID-19 bagi masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya.
“Kami lebih banyak habiskan waktu untuk melakukan vaksinasi, agar memutuskan penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Masuri berkata selama COVID-19 meningkat, terdapat banyak Laporan Polisi (LP) yang dimasukkan oleh masyarakat baik kasus berupa begal, pencurian, dan lainnya. Ditambah lagi dengan kurangnya anggota pada Polsek Sorong Barat, sehingga pengungkapan kasus masih dilakukan pemilahan.
“Jadi kalau ada LP yang masuk, ya mau tidak mau kami sesuaikan dengan kemampuan saja, mengingat personil juga terbatas,” katanya.
Dijelaskan Masuri, setiap Polsek ditugaskan minimal harus melaporkan 2 kasus yang sangat menonjol kepada Polres dan Polda.
“Kami di Reskrim ini sangat kekurangan personil, apalagi LP yang masuk selama pertahun itu kurang lebih mencapai 300, penyidik kami juga masih minim cuman tiga orang, jadi untuk kerja semua LP itu kami juga pilah-pilah dan juga membutuhkan kerja keras para personil di lapangan,” pungkasnya. (Fatrab)
Komentar