Dimana hasil pertemuan tersebut diketahui anggaran dana penangan Covid-19 khusus dinas kesehatan dan rumah sakit sebesar Rp23 Miliar dari total dana Covid-19 sebesar Rp44 Miliar telah habis terpakai.
“Informasi yang kami dapat dari kepala dinas kesehatan bahwa alat VTM untuk tes swab sudah habis. Namun terbantu dari provinsi sekitar 1.500 VTM. Dana untuk back up tempat karantina juga sudah berakhir. Kadis sudah melapor ke Satgas agar dilaporkan ke Wali Kota untuk dicarikan solusinya,”terang Taslim.
Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau dalam keterangannya Senin (23/11/20) mengatakan bahwa hak tenaga kesehatan pasti akan dibayarkan
“Hak mereka pasti akan dikasih. Apalagi menjelang bulan bagus. Bulan depan siapa tahu sudah cair. Berkat bagi semuanya, tetap jaga kesehatan,” kata Lambert.
Kota Sorong juga menurutnya untuk penanganan Covid 19 termasuk rencana vaksin massal dalam penganggaran akan lebih siap dibandingkan anggaran tahun 2020.
“Tahun ini kan tidak ada plot anggaran khusus untuk tangani Covid. Semua anggaran covid tahun ini adalah dana yg diambil dari post anggaran lain. Sehingga ditahun depan diharapkan, lebih siap dalam penganggaran,” imbuh Lambert.
Dimana data per Minggu (29/11) jumlah kontak erat sebanyak 5257 orang positif, sembuh 4545 atau 86,5%, meninggal positif 87 dan dirawat 625. Sedangkan peringkat pertama jumlah Covid 19 di Papua Barat ditempati Kota Sorong dengan jumlah positif 2308 sembuh 2061 meninggal positif 36 orang. (Olha)
Komentar