Pesona Pantai Berpasir Putih dan Pulau Kelelawar di Kampung Malaumkarta Sorong

KABUPATEN SORONG, PBD – Indonesia memiliki potensi keindahan panorama alam yang luar biasa, salah satunya Kampung Malaumkarta. Menjadi salah satu 75 desa wisata dari kementerian Pariwisata, Kampung Malaumkarta bertempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya memiliki segudang potensi wisata alam pantai berpasir putih dan dijadikan tempat perkembangbiakan penyu.

Dengan menempuh jarak kurang lebih 40 km atau dalam waktu 2 hingga 3 jam menggunakan mobil, maupun motor, pengunjung dapat sampai di Kampung Malaumkarta dari arah Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Sayangnya saat menuju lokasi wisata ini, pengunjung harus melewati Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan bau yang cukup menyengat dan sampah yang berserakan hingga ke badan jalan.

Melanjutkan perjalanan hingga ke Malaumkarta tak disangka, untuk menikmati keindahan laut ini, kita hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp10.000 per motor dan Rp30.000 untuk kendaraan roda empat, sebagai tiket masuk.

Terlihat, destinasi wisata Malaumkarta ini sangat bersih dan memiliki warna laut yang begitu cerah, sangat menggambarkan nama tempat wisata ini dan tentunya cocok untuk dikunjungi. Tak hanya permukaan laut, ekosistem bawah laut Kampung Malaumkarta tak kalah eksotis, mampu menyajikan pemandangan yang indah dan mampu memanjakan mata yang melihatnya.

Selain Pantai, disana juga terdapat Pulau Um yang merupakan salah satu pulau kecil yang dijadikan sebagai tempat habitat ribuan Kelelawar (Chiroptera) dan dapat pula dikunjungi. Dengan jarak tempuh dari Kampung Malaumkarta ke Pulau UM sekitar 10 km atau dalam waktu 30 menit menggunakan long boat, pengunjung dapat mencapai Pulau Um tersebut.

Beberapa perahu tradisional penduduk lokal berjajar rapi dan sudah banyak beroperasi melayani para pengunjung menuju destinasi wisata alam, serta Pulau Um itu terkenal dengan memiliki banyak kelelawar. Sebagian besar pengunjung pantai Malaumkarta dan Pulau Um berasal dari para pencinta suasana laut yang datang dari Kota Sorong dan sekitarnya, hingga bahkan dari luar Sorong.

Diketahui, Pulau Um merupakan pulau yang tidak berpenghuni, “Um” yang berasal dari bahasa Moi, yang memiliki artinya kelelawar sehingga Pulau Um juga dikenal dengan sebutan Pulau kelelawar. Pada siang hari, pulau ini menyuguhkan pemandangan Kelelawar yang tidur bergelantungan di pepohonan. Tak hanya kelelawar, pulau um juga dihuni oleh burung cenderawasih dan kanguru pohon.

Terlihat suasana pantai dengan diselimuti hamparan pasir putih yang berada di Kampung Malaumkarta menambahkan keelokan pantai ini dan membuat siapa saja yang telah berkunjung, ingin datang kembali ditempat ini.

“Ya ini sangat luar biasa, lautnya indah, apalagi soal kebersihan, disini terjaga. Ini sangat cocok menjadi pilihan liburan diakhir pekan,” ucap salah satu pengunjung, Soleha Macap.

Soal kebersihan, pantai ini sangatlah bersih, cocok dan direkomendasikan untuk menemani liburan kalian diakhir pekan.
Sebelumnya, diketahui dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan menjaga kelestarian alam Malaumkarta, Masyarakat adat Suku Moi mengadakan Festival Egek pada tanggal 5-8 Juni 2023 lalu. Festival yang diselenggarakan 4 hari itu berisikan beberapa ritual adat dan perlombaan bagi masyarakat adat suku Moi. Diketahui, tema yang diusung “Ko Jaga Alam Wariskan Egek Budaya Suku Moi”. (*)

*) Ditulis oleh Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyairan Islam IAIN Sorong, Galuh Fitriani Nur.

Komentar