SORONG, PBD – Ketua Umum (Ketum) PB HMI-MPO, Ana Muliyana dan Ketua HMI-MPO Cabang Sorong Raya buka suara menanggapi dualisme kepemimpinan di tubuh HMI-MPO Cabang Sorong Raya.
Hal ini disampaikan kedua pimpinan civitas hijau hitam itu saat pelaksanaan pelantikan Pengurus HMI-MPO Cabang Sorong Raya periode 1444-1445 H/2023-2024 bertempat disalah satu cafe di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa malam (27/2/24).
“Memang kondisi HMI yang sudah dipaparkan sebelumnya ada sebuah keretakan-keretakan yang perlu kita bangun, sebuah dinamika, sebuah keberprosesan dalam organisasi itu adalah sebuah rintangan yang perlu kita jalani seikhlas mungkin. Namun kita khususnya di PB selalu berupaya menutupi keretakan-keretakan itu dan saya yakini setiap organisasi dihadapkan dengan dinamika-dinamika yang besar, itu akan melahirkan kedewasaan bagi kader-kader tersendiri,” terang Ketum PB HMI-MPO, Ana Muliyana.
Dipaparkannya bahwa, dengan adanya dualisme kepemimpinan di tubuh HMI-MPO Cabang Sorong, ini menjadi sebuah pembelajaran dan dirinya meminta agar proses perkaderan tidak boleh terhenti dengan adanya dinamika yang terjadi.
“Mudah-mudahan dengan adanya dinamika di HMI, ini menjadikan sebuah pembelajaran bagi kita semua bahwa sebuah keberprosesan perkaderan tidak boleh terhenti dengan adanya dinamika-dinamika yang terjadi,” pintanya.
Lebih lanjut, Ana Muliyana berpesan, apapun kondisinya dinamika yang terjadi perkaderan harus tetap berjalan, komunikasi dengan Badko dan PB HMI harus terus terjalin dan proses perkaderan harus berjalan sebagaimana tujuan dan pedoman HMI, kader insan ulil albab.
“Apapun kondisinya, apapun dinamikanya, saya pikir perkaderan dibawah harus terus berjalan. Apapun kondisinya cabang, harus terus berkomunikasi dengan pengurus Badko dan pengurus PB, yang penting amanatnya perkaderan sebagai jantung HMI tidak boleh terputus, sehingga jaga perkaderan, jaga perjuangan di HMI, lahirkan kader-kader yang militan dan intelektual, sebagaimana tujuan dan pedoman HMI, kader insan ulil albab,” harapnya.
Sementara itu, Ketua HMI-MPO Cabang Sorong Raya, Sahrul Kubal pun buka suara terkait dualisme di tubuh HMI-MPO Cabang Sorong Raya. Dirinya berkomitmen akan melakukan penyelesaian terhadap dualisme kepemimpinan di tubuh civitas hijau hitam Sorong Raya.
“Penyelesaiannya tetap kita sampai kesana, tetapi butuh waktu untuk melakukan rekonsiliasi, terlepas daripada ini kita fokus dulu untuk bagaimana perbaikan-perbaikan di tubuh internal kita dan selanjutnya pasti ada untuk penyatuan,” ucap Ketua HMI-MPO Cabang Sorong Raya, Sahrul Kubal.
Dilain sisi, Sekertaris MD Kahmi Kota Sorong, Hasan Suneth angkat bicara dan buka suara soal dualisme kepemimpinan di tubuh HMI-MPO Cabang Sorong. Dirinya menegaskan bahwa, dualisme kepemimpinan di tubuh HMI-MPO Cabang Sorong Raya harus diselesaikan dan tidak boleh dibiarkan. Menurutnya dengan adanya dualisme kepemimpinan akan menjadi sekat, sehingga sebagai senior dan alumni civitas hijau hitam, dirinya bersama pengurus Kahmi lainnya siap menyatukan dualisme kepemimpinan itu.
“Dualisme ini harus diselesaikan, tidak boleh tidak diselesaikan, karena kalau tidak diselesaikan ini akan menjadi sekat, ini langkah mundur bagi kepengurusan yang baru dan kami dari Kahmi InsyaAllah akan siap untuk membantu sesuai kemampuan kami sebagai senior dan alumni, ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Sekertaris MD Kahmi Kota Sorong, Hasan Suneth.
Dibeberkannya bahwa, dirinya bersama kepengurusan Kahmi Kota Sorong telah beberapa kali menyelesaikan persoalan dualimse kepemimpinan, sehingga dirinya berharap dualisme kepemimpinan itu dapat disatupadukan menjadi kekuatan Cabang HMI-MPO yang besar dan kuat.
“Saya sebagai Alumni HMI-MPO sudah beberapa kali dengan pengurus Kahmi lainnya kami sudah menyelesaikan ini, tetapi namanya adek-adek ya, kita tidak bisa memaksakan, namun mudah-mudahan dengan langkah kedepan Kahmi juga ikut berperan penting dalam menyelesaikan persoalan ini, sehingga tidak boleh dibiarkan larut-larut,” bebernya. (Jharu)
Komentar