MERAUKE, PAPUA SELATAN – Hendrikus Mahuse didapuk menjadi Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Provinsi Papua Selatan, setelah mendapat penunjukkan langsung dari Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) nomor:1208-SK/DPP-Partai Perindo/XII/2023 ditandatangani di Jakarta 12 Desember 2023.
Hendrikus Mahuse mendapatkan amanat untuk memimpin partai yang berlogo Garuda dengan 10 helai sayap ini diwilayah Provinsi Papua Selatan sebagai salah satu daerah otonomi baru (DOB) di Tanah Papua.
Sebelumnya, Hendrikus Mahuse bergabung dengan Partai Golkar sebagai kader memiliki integritas dan militansi tinggi. Namun oleh karena berbagai pertimbangan dan alasan, Hendrikus Mahuse akhirnya mundur dari partai yang berlambang beringin itu.
“Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Perindo Bapak Hary Tanoesoedibjo yang sudah memberikan amanah untuk saya bisa memimpin Partai Perindo Wilayah Provinsi Papua Selatan,” tuturnya dalam konferensi pers di rumah perjuangan HMZ Jalan Raya Mandala Merauke, Selasa (19/12/23).
Dia mengungkapkan, terima kasih kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Golkar Kabupaten Merauke, Dominikus Ulukyanan yang telah memberikan kesempatan kepadanya hadir bersama Partai Golkar.
“Namun hari ini, saya sampaikan bahwa kemarin secara resmi saya sudah pamit dari Partai Golkar, karena saya sebagai seorang politikus yang tahu aturan dan organisasi sehingga kemarin saya kumpul dengan Partai Golkar Kabupaten Merauke dan juga para caleg. Saya menyampaikan surat pengunduran diri saya. Saya resmi memimpin DPW Partai Perindo Papua Selatan,” ungkap Hendrikus Mahuse.
Dia menyebut, dua hal yang menjadi dasar pengunduran diri. Pertama, DPD I Partai Golkar Provinsi tidak menghargai hasil Rakerda dan Rapimnas Partai Golkar pada Juli 2023 yang telah mengusulkan nama dirinya sebagai Bakal Calon Bupati Merauke 2024-2029.
Kedua, penjaringan bakal-bakal calon Bupati dan Wakil Bupati tidak sesuai dengan mekanisme partai yang ada.
“Yang saya pertanyakan, orang bukan kader partai, tiba-tiba menjadi calon. Itu darimana ceritanya dan kami ini anak kader. Itu menjadi dasar saya. Saya merasa bahwa itu salah satu pelanggaran yang telah dilakukan partai karena tidak punya komitmen dan keseriusan untuk berpegang pada aturan yang ada,” bebernya.
Dikatakan, hasil putusan tertinggi dalam organisasi adalah Rakerda dan Rapimnas.
“Kedua, saya juga memberi kesempatan kepada Partai Golkar saat itu selama 1 bulan untuk mengklarifikasi surat tugas yang diberikan kepada lima orang bakal calon yang diusung dari Partai Golkar. Tapi sampai hari ini tidak ada klarifikasi dan penarikan surat tugas,” ujar Hendrik Mahuse.
Dia melanjutkan, dengan memperhitungkan segala aspek secara matang dan menyikapi ketidakjelasan yang ada, ketika diberikan amanah untuk memimpin Partai Perindo wilayah Papua Selatan dirinya memutuskan untuk menerima amanah itu.
“Saya mau mengajak untuk siapa pun yang bakal maju sebagai calon Bupati Merauke periode 2024-2029, mari kita saling menghormati satu sama lain. Menghindari adanya permusuhan dan membangun satu opini yang memang berdasarkan fakta yang ada,” pesannya.
Hendrikus mengingatkan, berkompetisi secara sehat dan fair supaya masyarakat bisa tahu dan menilai, menyikapi dengan baik serta bisa bersimpati menentukan pilihannya pada figur yang maju di Pilkada 2024.
Lewat Konferensi Pers tersebut, Hendrikus Mahuse ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa dirinya bukan dipecat dari Partai Golkar, tetapi mengundurkan diri.
Hal ini juga yang akan menepis anggapan miring dan kesimpangsiuran informasi tentang Hendrikus Mahuse sebagai Bakal Calon Bupati Merauke 2024-2029 yang hengkang dari Partai Golkar.
Dia berjanji akan berjuang bersama Perindo untuk memenangkan partainya pada Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 mendatang. (Hidayatillah)
Komentar