SORONG, PBD – Siapa yang tak mengenal sosok Julian Kelly Kambu atau yang akrab disapa Pace Lingkungan.
Namanya telah lama identik dengan perjuangan menjaga alam, hutan dan hak-hak masyarakat adat di Tanah Papua, khususnya di Kota Sorong dan Provinsi Papua Barat Daya.
Dedikasi panjangnya terhadap isu lingkungan kembali mendapat pengakuan publik. Julian Kelly Kambu diganjar penghargaan Tokoh Lingkungan Inspiratif dalam ajang Sorong News Award II Tahun 2025, sebuah apresiasi bagi figur-figur yang dinilai memberi kontribusi nyata bagi pembangunan dan keberlanjutan daerah.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan refleksi dari konsistensi dan keberpihakan Kelly Kambu terhadap lingkungan hidup dan masyarakat adat Papua.
Saat menerima penghargaan tersebut, Kelly Kambu menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya.
Ia mengaku terkejut ketika mengetahui namanya muncul di berbagai media dan platform digital sebagai penerima penghargaan.
Namun menurutnya, penghargaan ini justru menjadi tantangan moral untuk terus menjaga integritas.
“Ini menjadi tantangan bagi kami untuk tetap konsisten, tidak terpengaruh oleh berbagai kepentingan. Penghargaan ini bukan akhir, tetapi pengingat bahwa kerja-kerja lingkungan harus terus dijaga,” ungkapnya.
Sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya, Kelly Kambu menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara Sorong News Award.
Ia berharap metode penilaian kedepan semakin dikembangkan agar benar-benar melahirkan tokoh-tokoh yang kompeten dan berkomitmen menjaga keberlanjutan pembangunan di Tanah Papua.
Jauh sebelum Provinsi Papua Barat Daya resmi berdiri, Julian Kelly Kambu telah dikenal sebagai sosok yang aktif mengampanyekan pelestarian lingkungan.
Melalui berbagai forum, diskusi publik hingga kerja lapangan, ia terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam Sorong dan Papua Barat kala itu.
Kiprahnya semakin nyata ketika ia dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong saat itu dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya saat ini.
Di posisi tersebut, Kelly Kambu tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi turut menghadirkan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan.
Salah satu kontribusi besar Kelly Kambu yakni mendorong pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk mempercepat pemetaan wilayah adat. Ia meyakini bahwa pengakuan wilayah adat adalah fondasi penting dalam menjaga hutan dan sumber daya alam Papua.
Tak hanya itu, Kelly Kambu dikenal lantang menolak aktivitas pertambangan di wilayah Provinsi Papua Barat Daya. Sikap tegas ini ia sampaikan karena aktivitas tambang dinilai melanggar hukum serta berpotensi merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat adat.
Bagi Kelly Kambu, pembangunan tidak boleh mengorbankan alam dan identitas orang Papua.
Dalam konteks pembangunan global, Julian Kelly Kambu menjadi salah satu tokoh yang mendorong skema jual beli karbon sebagai peluang ekonomi hijau bagi Papua Barat Daya.
Menurutnya, hutan Papua memiliki nilai strategis dunia dan harus dikelola dengan pendekatan berkelanjutan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal.
Ia terlibat aktif melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam upaya menekan laju penebangan hutan dan mencegah praktik illegal logging.
Edukasi, pendampingan, dan pelibatan masyarakat menjadi kunci dalam strategi pelestarian yang ia dorong.
Tak banyak yang tahu, Julian Kelly Kambu memiliki peran penting dalam sejarah terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya. Ia tercatat sebagai Juru Bicara Tim Pemekaran, berkontribusi besar dalam mengawal aspirasi masyarakat hingga provinsi ke-38 di Indonesia ini resmi berdiri.
Perannya menunjukkan bahwa perjuangannya tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga tentang tata kelola wilayah, keadilan, dan masa depan generasi Papua.
Penghargaan Tokoh Lingkungan Inspiratif yang diterima Julian Kelly Kambu menjadi pengakuan atas pengabdian panjangnya.
Sosok Pace Lingkungan ini telah membuktikan bahwa menjaga alam bukan sekadar slogan, melainkan kerja nyata yang menuntut keberanian, konsistensi, dan integritas.
Di tengah tantangan pembangunan dan eksploitasi sumber daya alam, Julian Kelly Kambu berdiri sebagai simbol harapan bahwa Papua Barat Daya dapat tumbuh tanpa kehilangan jati dirinya yakni alam yang lestari dan masyarakat adat yang berdaulat. (Jharu)









Komentar