SORONG, PBD – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Barat Daya Kombes Pol Semmy Ronny Tabhaa angkat bicara terkait pencatutan namanya dalam kasus dugaan praktik percaloan seleksi anggota Polri tahun 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Seorang oknum berinisial N diduga mencatut nama jabatan Wakapolda PBD untuk memperdaya calon peserta seleksi dan keluarganya.
Dalam konferensi pers, Rabu (2/7/2025), Wakapolda PBD Kombes Pol Semmy Ronny Tabhaa menjelaskan bahwa dirinya baru mengetahui adanya sepasang suami istri yang telah beberapa waktu mencari keberadaannya karena merasa tertipu oleh oknum N. Oknum tersebut menjanjikan kelulusan bagi anak mereka dalam seleksi calon anggota Polri dengan iming-iming mengenal Wakapolda.
“Oknum N ini melakukan tipu daya dengan mencatut nama jabatan Wakapolda Papua Barat Daya sebagai modus untuk meloloskan anak dari calon anggota Polri kemarin,” kata Semmy kepada awak media.
Ia mengungkapkan, pasangan suami istri itu sempat mendatanginya sekitar pukul 12.00 WIT untuk meminta pertanggungjawaban dan mengecek keberadaan oknum N. Setelah bertemu, mereka menunjukkan bukti-bukti transaksi, termasuk chat dan foto, yang menunjukkan keterlibatan N.
“Saya tanya, kalau ada bukti, maka ibu hari ini juga langsung ke Polresta Sorong Kota untuk buat laporan polisi kepada oknum N itu,” ungkap Semmy.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak hanya soal uang yang telah dikembalikan oleh oknum N di hadapan korban, tetapi menyangkut nama baik institusi dan jabatan yang dicatut tanpa izin.
“Di hadapan dia saya bilang, ini bukan soal uang sudah dikembalikan, tapi nama jabatan saya sebagai Wakapolda yang dibawa-bawa,” tegasnya.
Setelah menerima laporan dari korban, dirinya langsung menghubungi pimpinan instansi terkait tempat oknum N bekerja untuk meminta kehadiran N di kantor polisi. Ia juga langsung menghubungi N untuk hadir di Polresta Sorong Kota, tempat proses klarifikasi dan pemeriksaan dilakukan.
Pemeriksaan pun berjalan hingga malam hari, dengan penelusuran lebih lanjut terhadap siapa saja yang terlibat dalam dugaan kasus ini.
“Sampai malam itu pemeriksaan masih berjalan di Polresta Sorong Kota dan dari sana kita bisa tahu siapa saja yang terlibat dalam kasus ini,” jelasnya.
Kombes Semmy menegaskan bahwa proses seleksi calon Bintara Polri dilakukan dengan penuh integritas, dari tingkat Mabes hingga ke daerah.
“Mulai dari Mabes Polri hingga daerah, seleksi calon Bintara harus menjunjung tinggi integritas. Bahkan personel yang melaksanakan seleksi pun dijamin kredibilitasnya,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan praktik-praktik kecurangan atau percaloan dalam proses seleksi Polri.
“Kalau ada hal-hal seperti ini terjadi, saya minta tolong dilaporkan, agar bisa kami tindaklanjuti secepatnya,” pungkasnya. (Jharu)
Komentar