Mahasiswa Geruduk Kantor Wali Kota Sorong, Tuntut Kejelasan Proyek Pembangunan Gedung Dinas Pendidikan Mangkrak Rp 7,6 M

SORONG, PBD – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Wali Kota Sorong, Kamis (3/7/25).

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk protes terhadap mangkraknya pembangunan Gedung Dinas Pendidikan Kota Sorong yang berlokasi di Kampung Salak, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Pembangunan gedung itu diketahui dimulai sejak 17 September 2024 dengan total anggaran mencapai Rp7,6 Miliar. Namun hingga kini proyek tersebut belum juga rampung bahkan disebut mengalami mangkrak yang menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai kalangan, khususnya mahasiswa.

Salah satu orator aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa hampir satu tahun berlalu sejak proyek dimulai, namun progres pembangunan tidak menunjukkan kejelasan.

“Ini menjadi persoalan serius hingga mendorong kami datang kemari. Pembangunan yang memakan anggaran sebesar Rp7,6 miliar itu hingga kini tidak selesai dan mengalami mangkrak, ini patut kita pertanyakan, kemana anggaran itu diperuntukkan? untuk pembangunan atau untuk kepentingan pribadi?” tegas orator dalam penyampaiannya.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa meminta Wali Kota Sorong untuk tidak berdiam diri dan segera memberikan penjelasan kepada publik.

“Pesan saya kepada Bapak Wali Kota Sorong, jangan hanya diam di dalam ruangan. Jika dalam 30 menit bapak tidak keluar menemui kami, saya pastikan kami akan bakar ban di depan kantor ini sebagai bentuk protes,” ancam orator.

Selain mengkritisi lambannya penyelesaian pembangunan gedung Dinas Pendidikan Kota Sorong, mahasiswa turut menyoroti dugaan adanya praktik korupsi dalam proyek tersebut. Mereka menyatakan bahwa uang sebesar Rp7,6 miliar bukanlah jumlah kecil dan seharusnya digunakan secara transparan dan tepat sasaran.

“Jika uang sebesar Rp7,6 miliar itu dibelikan gorengan, mungkin satu Kota Sorong bisa tenggelam dalam gorengan. Ini bukan soal kecil, ini menyangkut hak rakyat, dan kami mahasiswa tidak tinggal diam,” sindir orator dengan nada tinggi.

Aksi tersebut juga menjadi panggung bagi mahasiswa menyampaikan kekecewaan mereka terhadap aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan Negeri Sorong yang dinilai lamban menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kami kecewa terhadap Kejaksaan Negeri Sorong yang seolah menutup mata. Kami mahasiswa, khususnya Himpunan Mahasiswa Islam, hadir disini karena didorong oleh rasa kemanusiaan dan perhatian terhadap masa depan pendidikan di kota ini,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Wali Kota Sorong belum menemui massa aksi unjuk rasa tersebut.

Sebelumnya diberitakan Sorongnews.com, pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Gedung baru Kantor Dinas Pendidikan Kota Sorong yang berlokasi di Kampung Salak, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, terbengkalai dan tidak menunjukkan progres pembangunan.

Berdasarkan penelusuran mendalam Sorongnews.com, proyek pembangunan Gedung Dinas Pendidikan Kota Sorong yang menelan anggaran Rp7,677 miliar dari APBD 2024 itu dalam kondisi memprihatinkan dan rawan disalahgunakan.

Terlihat, kondisi bangunan dua lantai tersebut baru berbentuk struktur beton, dengan puluhan tiang pancang mencuat tanpa atap dan dinding. Nampak, sesi penulangan yang menjulang ke atas mulai berkarat, sementara bagian bawah bangunan dipenuhi rumput liar dan sampah.

Tak ada aktivitas proyek pembangunan terlihat di lokasi. Akses ke bangunan terbuka bebas tanpa pagar atau pengamanan, sehingga rawan menjadi tempat yang tak diinginkan terjadi, sehingga tentu meresahkan warga sekitar. (Jharu)

Komentar